Bertemu Kader PDIP di Klaten, Puan: Masa Bagi-bagi Beras dan Kaos Nggak Boleh?
Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu dengan jajaran pengurus PDIP Klaten, Jawa Tengah. Ketua DPP PDIP itu pun berbicara mengenai persiapan partai banteng moncong putih menghadapi Pileg dan Pilpres 2024.
Puan memberi pengarahan di hadapan kader PDIP di Kantor DPC PDIP Klaten, Kamis (20/1).
“Pertanyaannya adalah apakah kita sudah siap menghadapi Pemilu 2024? Apakah kita siap membawa PDI Perjuangan memenangkan pemilu hingga hattrick tiga kali berturut-turut?” kata Puan.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu mengatakan, kader-kader PDIP harus bangga dengan capaian perjuangan partai yang terus mencatatkan tinta emas sejarah. Puan mengingatkan, PDIP lah yang menjadi partai pemenang Pileg dua kali berturut-turut pasca reformasi.
“Kita juga menjadi Partai pengusung utama dalam kemenangan Pilpres dua kali berturut-turut. Dalam tingkat Pilkada serentak, menurut informasi yang saya dapatkan, kita telah memiliki sebanyak 251 Kada/Waka dari 548 Daerah Provinsi dan Kabupaten,” ucapnya.
Puan juga mengapresiasi PDIP Klaten yang mampu mendapatkan 19 kursi di DPRD Kabupaten dengan pimpinan di posisi ketua, 3 komisi, dan 2 sekretaris komisi. Menurutnya, semua itu adalah suatu capaian dari kerja keras dan perjuangan seluruh kader-kader PDIP dan 3 Pilar Partai, yang harus terus diperkuat.
“Karena ke depan tantangan dan lawan kita juga akan semakin berat. Kita patut bersyukur atas semua pencapaian PDI Perjuangan tersebut, akan tetapi kita tidak boleh lupa bahwa perjuangan kita belum selesai,” jelas Puan.
Ditambahkannya, PDIP tak boleh hanya berfokus untuk sekadar memenangkan Pemilu. Puan mengatakan, kemenangan PDIP seharusnya menjadi pembuka jalan untuk mewujudkan Indonesia yang benar-benar berdaulat, berdikari dan berkepribadian dalam kebudayaan.
“Jadi kalau kita ingin PDI Perjuangan kembali menang di 2024, maka kita harus solid, solid, solid. Kita harus tegak lurus mengikuti arahan Ibu Ketua Umum. Kita harus terus turun bertemu rakyat, membantu rakyat, menyejahterakan rakyat,” tegas mantan Menko PMK itu.
Puan lantas menyinggung soal adanya kritikan mengenai pembagian beras bergambar dirinya untuk membantu kader-kader PDIP yang kesulitan di daerah. Ia juga mempertanyakan mengapa saat dirinya membagikan hadiah kaos untuk masyarakat ketika kunjungan kerja lantas dipersoalkan.
“‘Kok Mbak Puan bagi-bagi kaos? Dari dulu juga saya sudah bagi-bagi kaos. ‘Kok Mbak Puan bagi-bagi beras? Dari dulu juga sudah bagi-bagi beras. Kok Mbak Puan sekarang rajin keliling? Masa ketemu struktur partai nggak boleh? Orang luar aja boleh. Lagi pula saya ketua DPR harus menjalankan fungsi pengawasan di seluruh Tanah Air,” tukas Puan.
Cucu Proklamator RI Bung Karno itu juga menyinggung mengenai komitmen PDIP untuk selalu hadir di tengah-tengah rakyat. Karenanya, Puan meminta agar kader partai tak perlu mendengarkan suara-suara sumbang dan tetap bekerja untuk rakyat sebaik-baiknya.
“Rakyat menanti komitmen PDI Perjuangan diwujudkan secara nyata dan dirasakan oleh rakyat. Apalagi saat ini ketika sudah lebih dari 21 bulan, kita berada dalam situasi Pandemi Covid-19, situasi yang dialami oleh seluruh negara di berbagai belahan dunia,” ujarnya.
“Oleh karena itu, kader-kader PDI perjuangan yang bertugas di Eksekutif dan Legislatif, harus dapat mewujudkan tugas ideologis partai melalui APBN, APBD, dan Program-program Pemerintah,” tambah Puan.
Lebih lanjut, Puan meminta agar petugas partai di Eksekutif dan Legislatif memastikan agar alokasi anggaran dan program-program pemerintah pusat dan daerah, dapat menyanggah kehidupan rakyat dan ekonomi kerakyatan.
“Dinamika politik ke depan, menuntut seluruh kader dan 3 pilar partai untuk tetap dalam satu barisan partai yang terpimpin, kader dan 3 pilar yang taat asas dan disiplin dalam menjalankan instruksi partai,” sebut Puan.
“Tidak dibenarkan ada kader yang di luar barisan. Pimpinan partai di setiap tingkatan agar memastikan seluruh kader dan 3 pilar partai berada dalam barisan yang solid dan kompak,” lanjutnya.
Puan menyebut, sejarah telah memberikan kesempatan kepada kader PDIP menjadi alat perjuangan dalam mewujudkan tujuan ideologisnya.
“Laksanakanlah kewajiban tugas ideologis kita dengan tanpa memikirkan untung ruginya. karma nevad ni adikaratse, ma phaleshu kada chana,” tutup Puan. (rtc/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: