Indonesia Terjerumus dalam Liberalisme Kapitalistik, Ketua DPD: Pendiri Bangsa Pasti Menangis

Indonesia Terjerumus dalam Liberalisme Kapitalistik, Ketua DPD: Pendiri Bangsa Pasti Menangis

Para pendiri bangsa atau the founding fathers akan menangis jika tahu arah perjalanan Bangsa Indonesia saat ini. Pernyataan itu diungkapkan Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti.  

Alasan LaNyalla, karena saat ini Indonesia terjerumus dalam kubangan liberalisme kapitalistik, tak seperti cita-cita luhur dan hakiki lahirnya Bangsa Indonesia. Yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

LaNyalla mencoba mengajak merasakan suasana kebatinan para pendiri bangsa Indonesia. "Seandainya mereka berada di tengah-tengah kita hari ini, dan melihat bagaimana wajah Indonesia hari ini," ucapnya.

Untuk melihat lebih dekat cita-cita para pendiri bangsa, LaNyalla membuka rekaman beberapa percakapan para pendiri bangsa dalam sidang-sidang BPUPKI dan PPKI. 

Muhammad Yamin, dengan tegas mengatakan Negara Rakyat Indonesia adalah Pemerintahan Syuriyah, pemerintahan yang didasarkan atas permusyawaratan antarorang berilmu dan berakal sehat yang dipilih atas faham perwakilan.

"Sementara Ki Bagoes Hadikoesoemo mengatakan bahwa kita harus mempersatukan pendapat-pendapat yang bertentangan, sehingga menjadi bulat," papar LaNyalla. 

Dan Mr Soepomo mengatakan, cara mengangkat pemimpin negara itu hendaknya janganlah diturut cara pilihan menurut sistem demokrasi barat.

Yakni yang menyamakan manusia satu sama lain, seperti angka-angka belaka yang semuanya sama harganya.

Lalu, Bung Karno memungkasi dengan mengatakan, kalau mencari demokrasi, hendaknya bukan demokrasi barat, tetapi permusyawaratan yang memberi hidup, yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial.

"Itulah sebagian pemikiran para pendiri bangsa yang berada dalam suasana kebatinan yang sama. Pemikiran-pemikiran jernih tersebut lahir karena mereka merasakan bagaimana menjadi bangsa yang terjajah," tegas LaNyalla. (fin/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: