Mahfud MD Ungkap Ada Menteri yang Minta Setoran Rp40 Miliar dari Anak Buahnya, Siapa Pak?

Mahfud MD Ungkap Ada Menteri yang Minta Setoran Rp40 Miliar dari Anak Buahnya, Siapa Pak?

Berita ini pasti akan membuat heboh beberapa hari. Ya, Menko Polhukam, Mahfud MD mengungkapkan ada menteri yang berani minta setoran dari para anak buahnya di level dirjen hingga Rp40 miliar.

Sayangnya, Mahfud MD tidak mau mengungkapkan secara gamblang identitas menteri yang dimaksudnya. Pernyataan Mahfud MD itu diungkapkannya saat menjadi narasumber program Aiman yang tayang di Kompas TV, Selasa (11/1) lalu.

Saat itu, Mahfud MD mengungkapkan banyak hal, mulai dari gagalnya dia menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019, sampai ambisi politiknya di Pemilu 2024. Namun, yang paling mencengangkan, saat Mahfud MD bicara soal budaya korupsi yang masih terjadi di lingkungan kementerian.

Dalam wawancara tersebut, Aiman mengonfirmasi pernyataan Sesmenko Polhukam sebelumnya, yakni Letjen TNI Tri Soewandono terkait pesan Mahfud MD ketika kali pertama masuk ke Kemenko Polhukam.

Sesmenko yang baru kemarin digantikan oleh Mayjen TNI Mulyo Aji itu bilang, Mahfud MD pernah minta tolong agar tidak dicarikan uang untuknya. “Emang Pak Mahfud biasa seperti itu?” tanya Aiman.

Mahfud MD membenarkan ada menteri yang minta-minta setoran kepada anak buahnya. Uang tersebut, ungkapnya, masuk ke dompet pribadi sang menteri.

“Kan banyak...,” jawab Mahfud MD yang spontan kembali direspons Aiman.

“Banyak?” ucapnya sambil menatap Mahfud MD dengan tajam.

Mahfud MD mencontohkan pernah didatangi seorang dirjen yang mundur dari salah satu kementerian. Alasan si dirjen mundur, sebut Mahfud, karena dimintai setoran oleh pimpinannya.

Sayangnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu tak membeberkan identitas lengkap sang Dirjen. “Pak, saya disuruh nyetor, disuruh cari uang Rp40 miliar dari kedirjenan saya ini. Karena mengurusi perizinan-perizinan.” 

“Mundur dia, tapi diumumkannya dipecat. Diberhentikan. Pada akhirnya, terjadilah peristiwa itu,” sambungnya.

Menteri Pertahanan di era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini, mengakui, sejak awal sudah mengingatkan Sekretaris di kementerian yang kini dipimpinnya. Agar menghindari budaya serupa, terjadi di kementeriannya.

“Pak Ses (Sesmenko), saya perlakukan dengan wajar, yang gaji saya berikan gaji saya, honor-honor saya berikan yang sah, tapi yang tidak ada, jangan cari-cari,” ingat Mahfud ketika berpesan kepada Sesmenko Polhukam sebelumnya.

“Gitu aja, biar semua selamat, Anda selamat, saya selamat,” pesan Mahfud.

Sumber: