Tetangga Sering Dengar Suara Tangisan di Malam Hari dari Rumah Anak yang Tewas Dianiaya Ibunya

Tetangga Sering Dengar Suara Tangisan di Malam Hari dari Rumah Anak yang Tewas Dianiaya Ibunya

Ifa Rustiana (27), harus berhadapan dengan tim penyidik  kepolisian untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. 

Ibu muda itu tega menganiaya anak kandungnya sendiri, Reva Saputri (6) hingga tewas. 

Bocah perempuaan tak berdosa, yang masih duduk di kelas satu SD itu meninggal dengan empat luka lebam di kepala, dan terjadi pendaraan di otaknya.

Kisah tragis itu terjadi di Desa Jamintoro, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember. 

Kapolsek Sumberbaru AKP Fatchur Rahman mengungkapkan, sekitar seminggu sebelum meninggal, korban mengalami mual dan muntah akibat penganiayaan yang dialaminya.

"Korba sesak napas dan sempat dibawa ke bidan desa, namun korban meninggal dunia pada Selasa 4 Januari," katanya, Kamis (6/1).

Fatchur menyebut, berdasaarkan keterangan tetangganya anak tersebut sering mendapatkan kekerasan oleh ibu kandung, hingga tangan dan kakinya sering memar.

Bahkan tetangganya sering mendengar si bocah menangis di malam hari, yang diduga dipukuli ibunya.

"Korban sering dianiaya ibunya, bahkan ibunya pernah disidang di kantor desa oleh kades, supaya berjanji tidak memukuli anaknya lagi, tapi kekerasan kembali terjadi," jelasnya.

Tak hanya pengakuan tetangga. Guru sekolah korban, pada Oktober 2021, juga sempat mengetahui luka lebam yang membekas di tubuh korban. Saat ditanyai, bocah kelas satu itu menjawab dipukuli ibunya.

Kakak sang korban, pada 2016, menurut Kapolsek juga meninggal dunia dengan kondisi yang sama. Namun saat itu tidak dilaporkan, sehingga petugas kepolisian tidak mengetahui penyebabnya.

Dari informasi yang didapatkan, ibu muda ini tega menganiaya anak kandungan hanya karena kesal sering melihat perilaku korban buang air besar di celana.

Namun polsisi masih akan mendalami perkara itu lebih lebih lanjut. Tersangka kini sudah dibawa ke Polres Jember karena kasusnya ditangani Unit Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) polres setempat. (ant/sul)

Sumber: