Sedot Gaji Rp700 Juta Per Bulan, 300 PHL RSUD Sejiran Setason Dirumahkan

Sedot Gaji Rp700 Juta Per Bulan, 300 PHL RSUD Sejiran Setason Dirumahkan

Sejumlah pekerja harian lepas (PHL) atau honorer Wisma Karantina di RSUD Sejiran Setason, Bangka Barat masih menunggu perpanjangan kontrak kerja. Tak tangung-tanggung, ada 300 PHL yang dirumahkan, setelah habis masa kerjanya 31 Desember 2021 lalu.

Plt. Direktur RSUD Sejiran Setason, dr. Rudi Faizul mengungkapkan anggaran yang harus dikeluarkan untuk gaji PHL memang tidak sebanding dengan kinerjanya. Pihak rumah sakit pelat merah itu menganggap kinerja honorer belum maksimal.

"Pegawai RSUD Sejiran Setason per Desember 2021 tercatat ada 530 staf, 185 PNS dan 345 PHL. Beban gaji honorer tersebut nyaris Rp700 juta per bulan, bisa dibayangkan setahun. Selama ini belum optimal terukur, kinerja PHL yang membantu PNS," beber Rudi, Rabu (5/1).

Namun, dijelaskan Rudi, dari 300 PHL tersebut, diperkirakan hanya ada sekitar 20 an orang yang tidak akan diperpanjang kontraknya.

"Itu pun honorer kinerjanya benar-benar buruk, seperti malas, lamban dan lain - lain. Sisanya 270- an masih baik dibina bisa terekrut kembali kok. Semua tergantung Bupati nanti menilainya dengan objektif," sebutnya.

Lebih lanjut, kata Rudi, APBD Kabupaten Bangka Barat sedang mengalami defisit Rp. 140 milyar, ditambah lagi Dana Alokasi Umum 2021 berkurang sebesar Rp. 70 milyar bila dibandingkan dengan DAU tahun 2020 dan 2021.

Dengan adanya kebijakan yang diambil oleh RSUD Sejiran Setason, ia berharap dapat memacu para pegawai, terutama para honorer agar terus meningkatkan kinerjanya secara maksimal.

"RSUD Sejiran Setason butuh PHL yang loyal, patuh, rajin dan peka karena tidak butuh yang malas-malas dan lambat. Diharapkan ini pemicu semangat bekerja sebagai shocktherapy, untuk lebih serius dan bersyukur sebagai PHL honorer di RSUD Sejiran Setason," pungkasnya. (amd/zul)

Sumber: