Kabupaten Brebes Masuk Prioritas Kemiskinan Ekstrem, Penanganan Dilanjut Tahun Depan
Untuk penerima top up bansos Dana Desa di 25 desa miskin ekstrem ini jumlahnya mencapai 29.240 KK dengan pencairan Rp900 ribu per KK.
Dana patungan ini muncul setelah diketahui ada sejumlah desa di lima kecamatan itu kehabisan anggaran Dana Desa tahun 2021 karena sudah terserap. Top up bansos ini untuk meringankan beban pengeluaran masyarakat miskin ekstrem.
"Memang ada beberapa desa yang DD sudah habis. Seperti, di Kecamatan Losari ada lima desa, Kecamatan Songgom dua desa, Jatibarang tiga desa, dan Kersana 12 desa. Tapi untuk bansos ini kita filter lagi untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan," lanjut Apriyanto.
Dalam penanganan masyarakat miskin ekstrem di 25 desa intervensi ini, Pemkab Brebes juga telah mengadakan pelatihan wirausaha pembuatan jamban. Sehingga dalam pembuatan jamban pada penanganan kemiskinan ekstrem ini dilakukan secara padat karya.
Hal ini untuk menekan biaya pembuatan jamban yang seharusnya Rp2 juta per unit menjadi Rp1,3 juta per unit.
Untuk penanganan ekstrem di Kabupaten Brebes tahun 2022 mendatang, lanjut Apriyanto, akan dilakukan di semua desa dan kelurahan verifikasi dan validasi (verfal).
Saat ini, masih ada 272 desa yang belum dilakukan verfal masyarakat miskin ekstrem. Dari 297 desa itu, ada 197.520 masyarakat miskin ekstrem yang sedang dan akan diintervensi.
"Semua akan dilanjutkan tahun 2022 di semua desa. Tiap OPD sudah dianggarkan untuk pendampingan wirausaha masyarakat miskin ekstrem. Termasuk melanjutkan 566 unit jambanisasi," pungkasnya. (ded/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: