Kehilangan Teman
Bahkan si Penelepon memberi info tambahan: "Wanita yang dimaksud ada di sebelah mobil. Lagi duduk," katanya. "Kepalanya ditutup tudung," tambahnya. Bagaimana ia bisa tahu? "Saya jalan memutari mobil itu," jawabnya.
Setelah lewat pukul 00.00 polisi akhirnya datang ke lokasi parkir di sebuah gedung di Bellevue Street. Lokasi itu hanya 1 jam dari perbatasan Kanada. Polisi mencurigai, malam itu James dan Jennifer Crumbley akan melarikan diri ke Kanada. Ia sudah mengambil uang dari ATM sebanyak USD 4.000. Ia juga punya uang lain USD 11.000. Kudanya sudah dijual. Rumahnya pun sudah ditawarkan untuk dilego. Detektif sudah menghubungi pengacara James dan Jennifer Crumbley sejak tanggal 2 Desember siang. Nama pengacara itu: Shannon Smith. Seorang wanita.
Tanggal 3 Desember, Jumat siang, detektif kembali kontak pengacara. Tidak segera mendapat jawaban. Rupanya Shannon lagi bersidang di pengadilan. Lewat pukul 17.00 barulah Shannon mengirim jawaban: "Saya baru keluar ruang sidang. HP saya penuh dengan 400 teks dan missed call. Hari ini hari gila," jawab Shannon.
Dia seperti minta maaf tidak bisa cepat menjawab. Hari itu Shannon juga lagi sibuk soal rumah. Dia lagi menjual rumah. Hari itu adalah open house. Yakni jadwal bagi para peminat untuk melihat keadaan rumah —luar-dalam.
Di Amerika tidak sembarang waktu calon pembeli bisa melihat rumah yang dijual. Agen penjualan yang menentukan: tanggal berapa bisa datang. Jamnya pun ditentukan. Biasanya jam 10.00 sampai 14.00. Saat open house itu tidak boleh ada orang dan binatang piaraan di rumah tersebut. Pemilik rumah juga dilarang di lokasi.
"Hari ini terpaksa empat anak saya dan anjing, saya bawa ke kantor," tulisnya. "Saya akan segera hubungi mereka agar menyerahkan diri," tulis Shannon. Click On Detroit, lewat produsernya, Kayla Clarke, menggambarkan sangat bagus jalannya dialog antara detektif dengan Shannon.
Detektif menjawab: kami senang kalau mereka segera menyerahkan diri, sehingga mereka bisa menghindari media. Tapi kalau sampai ditangkap mereka akan ditengkurapkan di tengah jalan. Kami berharap itu tidak terjadi. Dijamin.
Shannon membalas: saya tidak tahu di mana mereka sekarang. Tapi mereka bilang akan kembali untuk menyerahkan diri. Saya sudah melakukan pembicaraan telepon dengan mereka beberapa kali. Besok jam 07.00 saya sampaikan hasil pembicaraan itu. Telepon James lagi kehabisan baterai. Tapi saya bisa bicara dengan Jennifer. Detektif: OK saya mengerti. Tapi jalan terbaik dan tidak perlu ribut-ribut adalah menyerahkan diri. Shannon: thanks. Saya sudah beri tahu mereka seperti itu. Mereka akan lakukan. Itu sudah hampir jam 11 malam.
Detektif masih terus kirim teks: mereka harus tahu, kian lama menyerah akan kian tinggi uang jaminannya. Shannon: pasti begitu. Saya ingin hari ini juga mereka menyerah. Tapi saya tidak bisa dapat info perkembangannya dengan cepat. Mereka awalnya ingin menyerah pada hari Senin pagi depan. Saya bilang, tidak. Detektif: Ok.
Anda kan sudah punya nomor saya. Ketika menjawab yang terakhir itu sang detektif baru saja mendapat info dari si penelepon. Info itu juga disampaikan ke Shannon. Shannon: Saya belum berhasil kontak ke Jennifer. Apakah mereka sudah ditangkap? Detektif: belum. Tapi rasanya mereka semakin kedinginan. (Rupanya soal dingin inilah yang membuat mereka pindah ke parkir di gedung).
Akhirnya mereka ditangkap di gedung itu. Hari Jumat baru saja bergeser ke Sabtu 4 Desember. Hakim masih belum memutuskan apakah permohonan mereka—untuk turun jadi 100.000 —akan dikabulkan. Sidang berikutnya baru dilakukan awal Januari depan. Libur. Libur. Libur —hanya Disway yang tidak. Dan Anda. (*)
Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: