Transformasi Digital Indonesia Menuju Era Society 5.0
Untuk itu dalam menghadapi persaingan tersebut di butuhkan perubahan pada penyelenggaraan yang ada. Oleh karena itu, untuk mempersiapkan masyarakat bisa bersaing dengan kebutuhan sektor ekonomi ini, dibutuhkan perubahan penyelenggaraan pelayanan, tidak hanya pada sektor pendidikan yang perlu beradaptasi, namun juga mencakup pada sektor lainnya secara komprehensip.
Diah menambahkan, bonus demografi diprediksi akan terjadi di tahun 2030-2040, dimana komposisi penduduk akan didominasi oleh usia produktif. Hal yang menjadi tantangan berama, terutama dalam membangun ekosistem masyarakat cerdas yang mampu aktif memanfaatkan dan mendapat keuntungan dari perkembangan teknologi.
Dijelaskan, untuk mendukung terwujudnya masyarakat cerdas, terdapat berbagai kebijakan penyelenggaraan pelayanan public yang telah dilakukan, dimana setiap upaya yang dilakukan menghadirkan ruang bagi stakeholder untuk turut menjadi mitra di dalamnya.
Partisipasi ini dimulai dari penetapan standar pelayanan, forum konsultasi public, survey kepuasan masyarakat, inovasi pelayanan publik integrasi pelayanan, pengaduan hingga evaluasi pelayanan publik.
Selanjutnya, berkaitan dengan pentingnya elemen transformasi digital yang saling terkoneksi di era society 5.0 indonesia memiliki Peraturan Presiden No.95/2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik,
Hadirnya kebijakan tersebut mengampu proses digital layanan publik yang selama ini dinilai belum optimal karena pengembangan yang masih silo, tidak terstandar, dan belum terintegrasi satu sama lain. Sejalan dengan hal itu, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, kementerian PANRB diamanatkan untuk dapat mewujudkan pelayanan public berbais elektronik yang terintegrasi.
Itu artinya, saat ini fokus kita tidak hanya untuk mendorong proses digitalisasi layanan namun juga bagaimana mencapai keterhubungan sehingga dapat tercipta keterpaduan dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
Sebagai informasi, pada konsep society 5.0, masyarakat dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi industry 4.0. Pandangan ini menekankan bahwa teknologi adalah sarana, sedangkan manusia tetap menjadi aktor utama.
Konsep ini berupaya untuk menciptakan masyarakat masa depan yang Bahagia dimana setiap individu aktif menjalani kehidupan yang berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, wilayah bahasa, dan sebagainya. (**)
*) Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPS Tegal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: