Efektivitas Belajar Jarak Jauh Rendah, Pengamat Warning Ancaman Learning Loss Peserta Didik
Selama pandemi Covid-19 yang berlangsung sekitar 2 tahun, pembelajaran pada satuan pendidikan dilakukan secara jarak jauh. Namun, hasil evaluasinya cukup memprihatinkan karena efektivitasnya cukup rendah.
Para pengamat pun mengingatkan ancaman hilangnya kemampuan, pengetahuan atau keterampilan peserta didik (learning loss) akibat pembelajaran jarak jauh itu.
Sehingga, dituntut kreativitas penyelenggara pendidikan dalam pembelajaran di masa pandemi agar tidak terjadi loss generation akibat learning loss itu.
Wakil Ketua Komisi X Drs Abdul Fikri mengatakan, dari evaluasi yang dilaporkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, PJJ hanya berjalan efektif sekira 40 persen. Karenanya, pengamat pendidikan mengingat adanya ancaman learning loss karena metode pembelajaran itu.
"Pengamat mengingatkan, agar satuan pendidikan tetap bisa memanfaatkan waktu pembelajaran dengan metode yang lebih kreatif lagi," katanya.
Sebab, kata Fikri, dua dari tiga tahun waktu pembelajaran ini sudah terjadi learning loss. Kalau tidak ada Pembelajaran Tatap Muka (PTM), maka dikhawatirkan akan terjadi kehilangan generasi penerus.
"Harapannya, bisa menekan learning loss itu. Kalau menghilangkan memang tidak bisa. Ya, paling tidak di angka 30-40 persen saja," tandasnya.
Fikri menambahkan, mungkin metode pembelajaran yang bisa digunakan dengan blanded antara PJJ dan PTM. (muj/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: