Puluhan Tahun Dirantai Kakinya, Warga Brebes Akhirnya Dirujuk ke Dokter Syaraf di Slawi
Ahmad Rifai (52), warga Desa Kedunguter Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes yang sudah puluhan tahun dipasung dengan dirantai kakinya akhirnya dirujuk ke rumah sakit. Selasa (30/11) sore, Rifai dibawa ke RSUD dr. Soeselo Slawi untuk mendapatkan perawatan.
Informasi yang berhasil didapatkan radartegal.com, korban dibawa ke RSUD dr. Soeselo Slawi oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Brebes. Korban dirujuk untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan dari tim medis dokter syaraf.
Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Brebes, Slamet Gembira membenarkan hal itu. "Kemarin sore dibawa staf ke RSUD Soeselo Slawi. Kita harapkan, adanya penanganan dari tim medis bisa membuat korban lebih baik lagi."
Slamet meminta pemerintah desa maupun masyarakat segera melaporkan jika ada warga di sekitarnya yang mengalami gejala orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Termasuk pihak desa bisa mengurus berkas dokumen persyaratan seperti KK, KTP, BPJS, dan lainnya.
"Kita harapkan kejadian ini tidak terulang lagi (ada ODGJ yang dipasung). Termasuk Mas Rifai ini, kami tahunya setelah adanya pemberitaan di media. Untuk itu pihak desa maupun masyarakat bisa melaporkannya ke kami," ucapnya.
Apalagi, lanjutnya, persoalan ODGJ bukan hanya persoalan dan tanggung jawab pemerintah semata. Namun menjadi tanggung jawab bersama termasuk masyarakat sekitar.
Diberitakan sebelumnya, Ahmad Rifai yang mengalami gangguan jiwa ini harus menghabiskan waktu seorang diri di kamar rumahnya. Kakinya terpaksa dirantai oleh pihak keluarganya agar tidak melukai orang lain.
Korban mengalami gangguan jiwa tak lama setelah lulus dari Madrasah Aliyah di Buntet, Cirebon. Dia lulus Aliyah di tahun 1990, kemudian membantu orang tuanya sebagai petani.
Rifai dipasung dengan dirantai kakinya, karena sering pergi tanpa sepengetahuan keluarganya. Meski begitu, keluarganya sering mengantarkan makanan dan kebutuhan lain di kamarnya.
Sewaktu masih muda, korban dikenal oleh keluarga dan tetangga sebagai anak yang pandai dan giat belajar. Saat itu, korban bercita-cita menjadi seorang tentara, namun karena keterbatasan ekonomi dia akhirnya membantu orang tuanya. (ded/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: