Toilet SPBU Berbayar Tak Masalah, YLKI: Tapi ya Jangan Ditulisnya Gratis, Tapi Ada Petugas yang Mejeng Jaga Ko

Toilet SPBU Berbayar Tak Masalah, YLKI: Tapi ya Jangan Ditulisnya Gratis, Tapi Ada Petugas yang Mejeng Jaga Ko

Teguran Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kepada Direksi Pertamina gara-gara temuan fasilitas toilet SPBU Pertamina berbayar, dikomentari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Seperti diketahui, teguran Erick Thohir itupun kemudian viral di sosial media. Menurut Erick Thohir, toilet adalah bagian dari pelayanan di SPBU, sehingga  seharusnya gratis bagi pelanggan SPBU.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan jika Menteri Erick menyatakan fasilitas toilet di SPBU harus gratis, hendaknya dibuat suatu standar atau aturan yang jelas dan konsisten.

"Sebagai konsumen sebenarnya itu aturannya yang jelas seperti apa. Kemudian setelah aturannya jelas harus konsisten. Tapi ya jangan ditulisnya gratis, tapi ada petugas yang mejeng di kotak untuk mengumpulkan uang dan segala macam. Jadi standarnya harus clear, apakah gratis, kalau gratis ya gratis kalau bayar ya bayar," ujar Tulus, kepada fin.co.id, Selasa (23/11).

Bagi konsumen, kata Tulus, layanan toilet SPBU berbayar sebenarnya tidak menjadi masalah jika berbayar, asalkan hal itu berbanding lurus dengan pelayanannya. Konsumen menurutnya akan memahami bahwa pengelolaan fasilitas toilet umum memang membutuhkan biaya tersendiri.

"Konsumen sebenarnya gak masalah walaupun (Berbayar), karena pun memang di dalam toilet itu ada proses bisnis yang lain karena kan harus bersih, ada tenaga khusus dan segala macam. Karena kan kalau itu dibebankan kepada pengelola SPBU, SPBU itu profitnya kecil, dari bisnis BBM itu kecil. Oleh karena itu kalau dia ada pengeluaran khusus untuk kebersihan dan segala macam gak masalah, yang penting clear dan jelas aturannya. Jangan sampai di declaire gratis tapi ada petugas yang duduk sambil megang-megang uang disitu, kan jadinya gak enak," tegas Tulus.

Menurut Tulus dengan kondisi seperti saat ini, lebih baik pelayanan Toilet berbayar namun terjamin kualitasnya. Jangan sampai pelanggan sudah bayar namun kondisi toilet tidak layak seperti tidak ada air, kotor dan bau.

"Tapi memang toilet sebagai suatu public services sebagai sebuah layanan, idealnya memang tidak membayar," pungkasnya. (git/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: