Terus Melonjak, Presiden Jokowi Wanti-wanti Kasus COVID-19 Jangan Sampai Seperti Eropa
Presiden Joko Widodo mewanti-wanti agar penanganan kasus COVID-19 di Indonesia, diterapkan secara ketat. Indonesia tidak ingin terjadi ledakan kasus -19 seperti yang saat ini terjadi di Eropa.
"Intinya jangan sampai kasus COVID-19 yang terjadi di Eropa dialami juga di Indonesia. Salah satu kuncinya adalah mempercepat vaksinasi," ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Sadikin di Jakarta, Senin (22/11).
Selain itu, semua pihak diminta selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes). Terutama pada periode libur Natal dan Tahun Baru.
"Pemantauan secara berkala dengan baik melalui laboratorium genome sequencing. Ini penting untuk mengetahui pergerakan mutasi yang datang dari luar negeri maupun mutasi terjadi di dalam negeri," tutur Budi.
Saat in, lanjutnya, di Indonesia mutasi varian Delta sudah ditemukan lebih dari 25 jenis. Baik turunan pertama varian Delta. Ada pula turunan kedua varian tersebut.
Budi menerangkan Pemerintah melakukan sejumlah strategi dalam mencegah terjadinya lonjakan kasus di akhir tahun. Di antaranya adalah pemberlakuan aturan perjalanan yang baru ditujukan untuk menjamin orang yang bepergian dalam keadaan sehat dan terlindung dari risiko penularan Corona.
Tak hanya itu. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 yang akan diterapkan di seluruh wilayah Indonesia pada 24 Desember.
"Kami juga sampaikan tiga minggu terakhir ini terjadi penurunan laju suntikan. Yang tadinya konsisten di atas 2 juta, sudah ada penurunan. Ini disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah karena Sinovac vaksinnya sudah mulai menurun diganti AstraZeneca dan Pfizer. Dua vaksin ini sama amannya dan efikasinya lebih tinggi. Tetapi karena baru masyarakat masih ragu untuk menggunakannya," terang Budi.
Dia meminta semua pihak mendorong masyarakat segera vaksinasi. Terutama lansia. Budi memastikan apa pun jenis vaksinnya tetap aman. (rh/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: