Manusia Musnah
Manusia Trinil, ujar Prof Harry, datang dari Afrika. Yakni sekitar 1,8 juta tahun lalu. Mereka menyebar ke mana-mana. Termasuk ke Jawa.
Maka mereka juga disebut Manusia Jawa. Disebut juga Homo Erectus. Mereka itu hidup di Jawa ratusan tahun. Baru punah sekitar 150.000 tahun lalu. Punah sama sekali.
Penyebab punahnya tidak diketahui pasti. Tapi setidaknya ada 3 teori. Teori pertama: akibat hujan meteor.
"Teori ini ada dasarnya. Hujan meteorlah yang terbukti mengakibatkan dinosaurus punah 65 juta tahun yang lalu," ujar Prof Harry.
Hujan meteor itu juga terjadi di Jawa sekitar 700.000 tahun lalu. Tapi, kata Prof Harry, tidak sampai memusnahkan manusia Jawa.
"Manusia Jawa kan baru punah 150.000 tahun lalu. Berarti penyebabnya bukan hujan meteor," ujar Prof Herry yang sampai sekarang masih mengajar di Prancis dan Spanyol.
Beliau berhenti menjadi guru besar di UGM karena menjabat salah satu direktur di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kemungkinan kedua akibat letusan gunung berapi yang hebat. Tapi agak lemah. Terbukti berbagai letusan gunung berapi tidak pernah sampai memusnahkan manusia.
Kemungkinan lain adalah perubahan iklim yang drastis. Kemungkinan ini sangat kuat.
"Terlihat dari terbentuknya lapisan tanah tertentu di Sangiran," ujar Prof Harry.
"Saya memegang yang nomor 3. Yakni akibat perubahan iklim mendadak. Dari humid ke arid," ujarnya.
Berarti saya datang ke Trinil bukan untuk silaturahmi dengan leluhur. Neanderthal memang salah satu leluhur saya. Tapi mereka hanya ada di Eropa. Tidak ada bukti bahwa Neanderthal sampai ke Asia.
Setidaknya saya sudah silaturahmi dengan Mas Agus Hadi Widiarto. Ia kelahiran desa yang ditempati museum itu. Sekolahnya hanya SMA tapi pengetahuannya tentang arkeologi bagus sekali.
Agus bekerja di museum itu. Yakni sejak ia menemukan gading gajah di desanya. Gajah raksasa. Panjang gadingnya lebih dari 2 meter.
Sore itu ia akan mandi di Sungai Bengawan Solo. Sampai di pinggir sungai ia lihat benda aneh tersingkap dari tanah. Setelah digali ternyata gading gajah raksasa. Gading itu sekarang dipajang di Museum Trinil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: