Ada Aduan Pungutan Rp100 Ribu, Anggota DPRD Minta Sekolah Tidak Membuat Kebijakan yang Menimbulkan Polemik
Adanya keluhan dari orang tua tentang adanya penarikan sumbangan kepada siswa membuat Anggota DPRD Kota Tegal Fraksi PAN Nurfitriani angkat bicara. Dia mengingatkan kepada pihak sekolah agar tidak membuat kebijakan yang menimbulkan polemik terutama di masa pandemi Covid-19.
Menurut Fitriani, dirinya mendapatkan keluhan dari orang tua akan adanya penarikan sebesar Rp100 ribu kepada siswa. Ironisnya, iuran itu digunakan untuk pembangunan gapura sekolah.
"Jadi ada orang tua siswa yang mengadu, anaknya dimintai iuran sebesar Rp100 ribu untuk pembangunan gapura sekolah," katanya.
Selain itu, kata Nurfitriani, ada juga orang tua yang mengeluh anaknya diminta untuk membeli masker di sekolah dengan harga yang cukup tinggi. Karenanya, politisi PAN itu mengingatkan kepada pihak sekolah untuk tidak membuat kebijakan yang menimbulkan polemik.
"Kegiatan belajar mengajar saja belum lancar, jangan sampai orang tua dibebani iuran. Apalagi di masa pandemi seperti ini. Kepala sekolah harus bijak dalam membuat kebijakan," ujarnya.
Terkait pungutan itu, Fitriani, kalau memang itu dari komite, maka kepala sekolah punya kebijakan untuk mengarahkannya agar tidak sampai membebani orang tua. Kemudian soal masker, kalau siswa memang ke sekolah tidak mengenakan masker, boleh diarahkan untuk membeli.
"Tapi kalau sudah bawa masker, jangan dipaksakan membeli. Apalagi harganya lebih mahal dari yang di pasaran," tandasnya.
Karenanya sekali lagi, ujar Fitriani, dirinya memohon kepada seluruh kepala sekolah tidak membuat kebijakan yang menimbulkan polemik. Kemudian yang kedua, untuk situasi seperti sekarang ini, jangan sampai kebijakan itu menguntungkan salah satu pihak.
"Harapannya tidak terjadi di tempat lain. Saya juga sudah koordinasi dengan kepala dinas. Untuk menjadi perhatian bersama," pungkasnya. (muj/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: