Warga Dukuh Wadasgumantung-Kutamendala Dambakan Pembangunan Jembatan Penghubung
Masyarakat Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong tepatnya di Dukuh Wadasgumantung mendambakan pembangunan jembatan penghubung.
Pasalnya, kehadiran pembangunan jembatan dirasakan sangat dibutuhkan untuk kelancaran mobilitas kegiatan sehari-hari warga setempat.
Kepala Desa Kutamendala Fathuri mengatakan, memang sebelumnya di wilayah setempat yakni di Dukuh Wadasgumantung terdapat sebuah jembatan. Namun, sejak kurang lebih enam tahun yang lalu tepatnya 2015-an jembatan tersebut mengalami kerusakan. Hingga saat ini belum ada pembangunan lagi.
"Dulu memang ada jembatan, tapi sekarang jembatan itu rusak dan tidak ada bekasnya," ungkapnya saat dikonfirmasi, Minggu (7/11).
Dijelaskannya, menurut informasi yang didapat, jembatan mulai dibangun di wilayahnya sekitar 2004. Namun, seiringnya waktu jembatan tersebut mengalami kerusakan pada 2007 lalu. Akibat kerusakan tersebut, warga dengan swadaya memperbaiki jembatan tersebut dan bisa digunakan lagi.
"Namun pada tahun 2014 atau 2015-an, jembatan itu mengalami kerusakan lagi. Akibat kerusakan itu, dengan arus yang deras akhirnya hancur," jelasnya.
"Di lokasi jembatan itu memang ada pertemuan dua arus sungai besar, yaitu Kali Pedes dan Kali Glagah. Dan setiap datang banjir, arusnya gede banget," lanjutnya.
Ditambahkannya, akibat belum adanya pembangunan jembatan, warga di RW 10 yang terdapat empat Rukun Tetangga (RT) kurang lebih 900 orang sangat kesulitan jika ingin mengurus sesuatu. Bahkan, untuk melintas, warga setempat rela menyeberangi sungai tersebut.
"Adanya jembatan ini sudah sangat dinanti oleh masyarakat. Sebab, jembatan ini merupakan akses utama masyarakat dalam kegiatan sehari-hari. Seperti menjual hasil pertanian, anak-anak yang mau berangkat sekolah dan lainnya," ucapnya.
Lebih lanjut, dirinya menerangkan bahwa pada beberapa tahun lalu memang pemerintah sudah menganggarkan untuk pembangunan jembatan baru. Namun, berhubung adanya pandemi Covid-19, anggaran pembuatan jembatan tersebut direkofusing, sehingga gagal dibangun.
"Kita harapkan tahun depan pembangunan jembatan bisa direalisasikan. Sehingga, mobilitas warga tidak terganggu lagi," tukasnya. (ded/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: