Beredar Kabar Petani Buang Bawang Merah, Ketua ABMI: Itu Bukan di Brebes
Beberapa hari terakhir, beredar informasi terkait adanya sejumlah petani bawang merah yang membuang hasil pertanian tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Pusat Juwari memastikan kejadian tersebut bukan di Brebes.
"Saya juga sudah mengetahui kejadian itu (petani buang bawang merah, Red), tapi kejadian itu saya pastikan bukan di Kabupaten Brebes," ujarnya, Minggu (31/10).
Juwari menjelaskan, memang beberapa hari lalu ada petani bawang di daerah lain yang protes akan harga bawang yang turun. Sehingga, mereka melakukan aksinya seperti yang beredar di media sosial.
"Kalau untuk di Brebes sendiri saat ini harga bawang di kisaran Rp15 ribu per kilogramnya. Dan untuk memastikan itu, tadi saya langsung memantau harga bawang di Pasar Sengon, Tanjung," jelasnya.
Dirinya kembali memastikan bahwa kejadian petani bawang merah yang menjual hasil tanamannya itu bukan di Brebes. Apalagi, selain harganya masih di kisaran Rp15 ribu, saat ini di Brebes belum memasuki masa panen raya.
"Saya tegaskan sekali lagi, kejadian itu bukan di Brebes. Dan di Brebes saat ini belum masuk masa panen raya. Kalaupun ada tanaman bawang, saat ini usia tanamnya baru satu bulan. Dan diperkirakan, masuk masa panen raya pada November mendatang," ucapnya.
Bahkan, dalam kesempatan itu, dirinya mengimbau kepada petani bawang merah agar tidak mudah terprovokasi dengan beredarnya informasi harga bawang yang murah. Saat ini, kata dia, harga bawang di Brebes terbilang masih stabil.
"Temen-temen petani bawang jangan mudah terprovokasi teman yang ada di luar daerah. Kami di sini sedang berusaha mencari bos-bos besar agar bisa mengangkat harga bawang merah," terangnya.
"Sebab, aksi membuang-buang bawang itu akan merugikan petani sendiri. Karena orang luar akan menangkap kesan bawang merah saat ini murah. Jadi, jangan mudah terprovokasi," tukasnya. (ded/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: