Malioboro Tegal Justru Rugikan Pedagang dan Penghuni, P3JAYA: Parkir Saja Susah, Gimana Mau Belanja?

Malioboro Tegal Justru Rugikan Pedagang dan Penghuni, P3JAYA: Parkir Saja Susah, Gimana Mau Belanja?

Tidak hanya menolak pembangunan malioboronya Tegal, penghuni dan pengusaha di Jalan Ahmad Yani mengusulkan konsep foodtruck dipindah ke Jalan Pancasila. Jika dipaksakan, dikhawatirkan akan menghambat aktivitas mereka di sana. 

Kuasa hukum Perkumpulan Penghuni Pengusaha Jalan Jenderal A. Yani (P3 JAYA), Agus Slamet mengatakan sejak awal pihaknya menolak pembangunan kawasan Jalan Ahmad Yani, yang sudah menjadi kawasan perdagangan menjadi kawasan wisata. Alasannya, akan merugikan para pedagang, utamanya penghuni. 

"Pembangunan malioboronya Tegal akan merugikan pedagang, utamanya dan penghuni pada umumnya. Sebab, bagaimana pembeli akan belanja, kalau parkir saja susah," katanya. 

Kemudian, kata Agus Slamet, adanya rencana penggunaan food truck, juga hanya akan semakin menyulitkan aktivitas penghuni dan pemilik pertokoan di sepanjang kawasan itu. Pasalnya, keberadaannya akan menghalang-halangi pandangan. 

"Belum lagi yang rumahnya di Jalan Ahmad Yani. Jika sewaktu-waktu harus pergi dan masuk pulang ke rumah sendiri utamanya saat malam hari kalau ada penghalang foodtruck," ujarnya. 

Karenanya, ujar pria yang akrab disapa Guslam itu, pihaknya mengusulkan agar food truck dipindah ke lokasi yang lebih strategis di Jalan Pancasila Kota. Karena akan tampak lebih semarak, hidup dan cantik kalau dilihat dari arah dari timur ke barat. 

"Belum lagi kalau ditambah pemandangan Masjid agung yang mempesona," tandasnya. 

Menurut Guslam, dengan adanya food truck di Jalan Pancasila, ekonomi disekitarnya akan lebih hidup. Apalagi kalau nanti Alun-alun dibuka tentunya akan lebih ramai pendatang. 

"Di jalan Pancasila juga banyak bangunan peninggalan tempo dulu, seperti Kantor Birao atau Gedung Satus dan Water Leideng yang bisa dijadikan wisata," pungkasnya. (muj/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: