Enam Orang Tewas Saat Kerusuhan Antarsuku di Papua Pecah, Awas Provokasi Kelompok Separatis KNPB
Enam orang tewas dan puluhan luka-luka, akibat kerusuhan antarsuku di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua, Minggu (3/10) lalu. Polri pun sudah mengamankan puluhan orang dalam kasus tersebut.
Aparat penegak hukum diminta memberikan jaminan keamanan bagi warga Distrik Dekai, Yahukimo, Papua. Apalagi, kerusuhan yang menelan korban jiwa tersebut telah membuat warga khawatir.
Permintaan itu diungkapkan Sekretaris Fraksi PPP DPR, Achmad Baidowi, Senin (4/10) kemarin. "Aparat keamanan harus bisa memberi jaminan keamanan agar tidak ada lagi korban jiwa dari warga sipil. Dan tidak ada lagi kerusuhan," katanya melalui keterangan tertulisnya.
Dia juga meminta agar Polri menindak tegas kepada pelaku yang sengaja menyulut kerusuhan dan mengambil keuntungan, dari situasi dan kondisi yang tak kondusif saat ini.
"Saat ini di tanah Papua sedang digelar PON XX. Jangan sampai kasus di Yahukimo mengganggu perhelatan olahraga nasional tersebut dan mencederai semangat sportifitas para atlet yang berjuang untuk meraih prestasi," tegasnya.
Dia berharap aparat hukum segera menangkap aktor intelektual di balik kerusuhan Yahukimo dan meluruskan semua hoaks yang sengaja dimanfaatkan kelompok tertentu untuk menyulut permusuhan dan kebencian.
Baidowi menyatakan kerusuhan itu berpotensi ditunggangi oleh kelompok separatis dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang ingin merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baidowi berharap dalam menangani kasus tersebut aparat hukum dan keamanan juga perlu memperhatikan hal-hal sensitif, agar kerusuhan tidak meluas. Karena kerusuhan pada awalnya terjadi di rumah ibadah dan dilakukan oleh kelompok suku tertentu.
"Sehingga dengan kehati-hatian namun tetap mengedepankan proses hukum yang adil tersebut, tidak memperluas kerusuhan pada isu SARA yang berpotensi semakin dimanfaatkan oleh KNPB dan kelompok separatis lainnya," harapnya. (gw/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: