Dituding Lakukan Intimidasi ke Kubu Moeldoko, Herzaky Mahendra Putra Bilang Begini
Mantan Ketua DPC Demokrat Ngawi Muhammad Isnaini Widodo mengklaim adanya intimidasi dari kubu AHY yang meminta pihaknya untuk mencabut gugatan AD/ART Partai Demokrat di PTUN dan MA.
Diketahui, Isnaini adalah salah satu penggugat AD/ART di MA.
“Bahasanya menyampaikan intimidasi, itu hal yang wajar lah, Mas AHY upaya bagaimana agar kita ini mencabut di 154 (PTUN) maupun di Judicial Review,” ucap Isnaini, Sabtu (2/10) kemarin.
Namun, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membantah tudingan kubu Moeldoko tersebut.
Dia menegaskan, tidak pernah melakukan upaya intimidasi ke kubu Moeldoko.
“Kami sampaikan tidak ada upaya-upaya itu, kami punya juga surat pernyataan bahwa tidak ada indimidasi, dan iming-iming uang dan jabatan,” kata Herzaky di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (3/10).
Tudingan agar tidak dilakukan gugatan AD/ART itu muncul dari pihak kubu Moeldoko. Sebab hingga kini, kubu Moeldoko masih berupaya mencari kekuatan hukum di tengah polemik Partai Demokrat.
Herzaky memastikan, akan memberikan penjelasan secara rinci terkait tudingan dari kubu Moeldoko tersebut.
“Nanti kami akan sampaikan rilis dan surat pernyataan di kesempatan terpisah tapi tidak kali ini, jadi tidak ada upaya itu dari kami,” tegas Herzaky.
Lebih lanjut, Herzaky juga menegaskan, judicial review dari KSP Moeldoko pihaknya tidak gentar. Partai Demokrat akan menghadapi proses hukum tersebut secara optimis dan upaya optimal.
“Seperti Ketum AHY sampaikan, kami tidak gentar. Kami akan hadapi. Pak Yusril itu kalau jadi pengacara itu tidak selalu menang kok. Apalagi kami yakin kami di pihak yang benar. Pak Menko Mahfud juga sudah sampaikan, JR Yusril tidak ada gunanya. Hanya menarik rupiah KSP Moeldoko saja,” pungkas Herzaky dikutip dari Jawapos. (jpg/fajar/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: