Dukung Pemerintah, Demokrat Sepakat Turunkan Kemiskinan Ekstrem Hingga 0 Persen di 2024

Dukung Pemerintah, Demokrat Sepakat Turunkan Kemiskinan Ekstrem Hingga 0 Persen di 2024

Kemiskinan telah menjadi persoalan laten di negeri ini. Jumlah penduduk miskin, masih berada di angka 10,14 persen atau sebanyak 27,54 juta orang.

Target pemerintah dalam menurunkan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada 2024 harus didukung. Wakil Ketua MPR Syarief Hasan menyebut, target ini harus dijalankan melalui serangkaian aksi kebijakan yang tepat dan terukur. Sehingga mencapai hasil yang diharapkan.

“Saya tentu sangat mendukung target kemiskinan ekstrem nol persen pada 2024. Ini memang sudah menjadi tugas pemerintah. Turunnya angka kemiskinan adalah capaian sebenarnya dari pembangunan ekonomi," kata Syarief, Kamis (30/9).

Ia melanjutkan, ujung dari pertumbuhan ekonomi adalah perbaikan kesejahteraan rakyat. Dan ini berarti menurunnya bahkan nihilnya kemiskinan.

"Meski memang, agar target ini tidak menjadi ilusif, bahkan terkesan pencitraan, pemerintah mesti melakukan serangkaian kebijakan yang terukur dan tepat arah,” kata politisi Partai Demokrat tersebut.

Lebih lanjut politisi senior Partai Demokrat ini berpandangan bahwa perkara kemiskinan adalah masalah laten yang harus di selesaikan. Karena itu, memberantas kemiskinan tidak bisa hanya sekadar slogan atau terbatas pada target belaka, namun harus ada aksi-aksi konkret.

Apalagi, target ini dicanangkan di era pandemi, pertumbuhan melambat, bahkan sempat terkontraksi. Wajar jika banyak pihak yang mempertanyakan kebijakan-kebijakan cara pemerintah mencapai target itu.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini berharap, pemerintah betul-betul serius mengejar target yang dicanangkannya. Dengan kondisi pandemi, menihilkan kemiskinan ekstrem menjadi tantangan yang berat.

Jangan sampai target ini hanya sekadar pencitraan belaka, atau hanya menenangkan psikologi hati rakyat.

“Namun jika pemerintah hanya berhenti pada target belaka, tapi tidak mampu melaksanakannya, bisa jadi kita akan terjebak delusi. Mengharapkan sesuatu yang mungkin saja tidak akan atau sulit dicapai,” tutup Syarief. (khf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: