Minta Maaf karena Bikin Gaduh, Belum Sehari Anjuran PKS Agar Kadernya Poligami Janda Langsung Dicabut

Minta Maaf karena Bikin Gaduh, Belum Sehari Anjuran PKS Agar Kadernya Poligami Janda Langsung Dicabut

Kendati belum sehari dipublikasikan, anjuran PKS supaya kadernya berpoligami dengan langsung dicabut. Anjuran itu langsung membuat heboh publik, bahkan beberapa di antaranya mengkritik keras saran tersebut.

Induk PKS beralasan telah menerima berbagai masukan masyarakat. Pencabutan anjuran poligami janda bagi kader PKS disampaikan Ketua Dewan Syariah Pusat PKS, Surahman Hidayat.

“Setelah kami mendapat berbagai masukan dari pengurus, anggota dan masyarakat secara umum, kami memutuskan untuk mencabut anjuran poligami tersebut,” ujar Surahman Hidayat dalam keterangannya, Kamis (30/9).

PKS menyampaikan permohonan maaf atas adanya anjuran kader PKS poligami janda. “Kami memohon maaf jika anjuran ini membuat gaduh publik dan melukai hati sebagian hati masyarakat Indonesia,” kata Surahman.

Menurut Surahman, PKS saat ini ingin fokus meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi. Utamanya anak-anak yatim.

Karena itu, PKS sempat menganjurkan kepada kader laki-laki yang mampu untuk berpoligami agar menikah lagi dengan janda.

“Perhatian utama kami adalah membantu meringankan kesulitan ekonomi masyarakat akibat terdampak pandemi,” jelas Surahman.

Menurutnya, PKS akan terus menyukseskan program penanganan pandemi dengan membagikan 1.7 juta paket sembako bagi masyarakat yang kesulitan ekonomi.

“Saatnya kita turun tangan dengan program yang benar benar dibutuhkan oleh masyarakat,” ujarnya.

PKS sangat terbuka untuk menerima masukan dari berbagai pihak di masyarakat.

“PKS mengucapkan terima kasih atas masukan, kritik dan saran dari semua pihak; dan ini merupakan bentuk perhatian yang besar dari publik terhadap jalannya organisasi partai ini,” pungkasnya.

Dikecam Komunitas Save Janda

Sebelumnya, komunitas Save Janda sempat mengecam rilis yang dibuat oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengenai Program Solidaritas Tiga Pihak.

Program tersebut dinilai mendorong kader PKS melakukan poligami dengan janda dan dinilai merendahkan perempuan yang berstatus janda.

“Sebagai partai politik, seharusnya PKS lebih peka terhadap beban berlapis yang dialami perempuan berstatus janda di Indonesia akibat stigma negatif terhadap mereka,” kata Founder Komunitas Save Janda Mutiara Proehoeman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: