Tetapkan Tiga Orang Lagi, Tersangka Kebakaran Lapas Tangerang Jadi Enam

Tetapkan Tiga Orang Lagi, Tersangka Kebakaran Lapas Tangerang Jadi Enam

Penyidik Polda Metro Jaya menetapkan tiga tersangka baru terkait Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang, Banten yang menewaskan 49 warga binaan.

"Ada penambahan tiga tersangka lagi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Rabu (29/9).

Dijelaskan Yusri, tersangka pertama diketahui berinisial JMN yang merupakan warga binaan Lapas Kelas 1 Tangerang. Tersangka JMN diketahui berperan memasang instalasi listrik yang menjadi pemicu kebakaran.

Tersangka kedua, RS yang merupakan pegawai Lapas Kelas 1 Tangerang. Perannya adalah memerintahkan JMN untuk memasang instalasi listrik meski JMN tidak memiliki kualifikasi sebagai teknisi listrik.

Sedangkan tersangka ketiga berinisial PBB merupakan pegawai lapas di bagian umum yang merupakan atasan langsung tersangka RS. Ketiganya dipersangkakan Pasal 188 KUHP jo Pasal 55 dan 56 KUHP tentang kealpaan yang mengakibatkan kebakaran.

Dengan penetapan tiga tersangka baru tersebut, berarti penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan enam orang sebagai tersangka.

Sebelumnya Polda Metro Jaya telah menetapkan tiga tersangka, yakni petugas Lapas Kelas 1 Tangerang yang berinisial RU, S, dan Y terkait kebakaran tersebut.

Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka atas persangkaan Pasal 359 KUHP tentang kealpaan yang menyebabkan kematian seseseoran

Sebanyak 49 warga binaan meninggal dunia saat kebakaran yang terjadi di Blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten, pada Rabu (8/9) sekitar pukul 01.45 WIB.

Seluruh jenazah korban tewas kebakaran tersebut telah teridentifikasi dan dipulangkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Polisi telah memeriksa 53 saksi terkait kasus tersebut, beberapa di antaranya pejabat lapas, yakni Kepala Lapas dan Kepala Tata Usaha, Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP), Kelapa Bidang Administrasi, Kepala Sub Bagian Hukum, serta Kepala Seksi Keamanan dan Kepala Seksi Perawatan.

Selain pegawai dan pejabat lapas, pihak Kepolisian juga turut memeriksa warga binaan beserta saksi dari pihak eksternal seperti petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan personel Dinas Pemadam Kebakaran. (riz/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: