Baku Tembak dengan KKB Papua, Seorang Brimob dan Tentara Gugur, Kapolda Papua: Kami Tak Akan Pernah Mundur
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua kembali berulah. Kali ini, gerombolan yang sudah dilabeli pemerintah sebagai teroris itu terlibat baku tembak dengan anggota TNI dan Brimob
Seorang anggota Brimob Bharatu Muhammad Kurniadi Sutio (21) gugur dalam bentrokan bersenjata, Minggu (26/9) pagi, itu. Sebelumnya, Selasa (21/9) lalu, anggota TNI, Pratu Ida Bagus juga gugur saat baku tembak dengan KKB.
Saat itu, Pratu Ida Bagus bersama tim gabungan sedang mengevakuasi jenazah perawat Gabriella Meilani dari dasar jurang di Kiwirok. Pratu Ida Bagus gugur, setelah terkena tembakan dari KKB yang mengenai bagian kepalanya.
Sebelum kejadian di Kiwirok tersebut, 28 Mei lalu, Subsektor Kampung Oskamol diserang sejumlah orang yang menyebabkan 1 anggota Polisi Briptu Mario Sanai gugur.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyampaikan belasungkawanya atas gugurnya Bhayangkara terbaik Polri Bharatu Muhammad Kurniadi yang berasal dari Satuan Brimob Medan Sumatera Utara.
“Dengan kejadian ini, kami tidak akan pernah mundur sekalipun dalam rangka penegakan hukum,” tegas Kapolda usai menyambut kedatangan jenazah Muhammad Kurniadi di Rumah Sakit Bhayangkara, Minggu (26/9).
“Kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk mempersiapkan langkah langkah penegakan hukum yang lebih soft namun tegas,” sambungnya.
Kapolda menegaskan tidak akan memberikan ruang bagi siapapun yang melakukan kekerasan bersenjata atas nama organisasi tertentu untuk mengacaukan situasi di Papua. Hukum harus ditegakan.
“Langkah-langkah cepat sudah kita siapkan. Nanti kita memperkuat dan segera melakukan pembersihan di daerah Pegunungan Bintang secara umum, khususnya di Kiwirok,” ucapnya.
Lanjut Kapolda, kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi anggota di lapangan. Mathius Fakhiri mengingatkan anggota untuk selalu berhati-hati di lapangan untuk menghindari insiden seperti ini.
Mathius Fakhiri menegaskan akan melakukan evaluasi secara menyeluruh.
“Kita juga akan mempersempit ruang gerak mereka. Saya minta anggota di lapangan karena ini menjelang PON. Jangan sampai dampak penindakan menjadi blunder bagi situasi keamanan, khususnya dalam pengamanan PON,” tuturnya.
“Sekalipun kita bersedih karena ada yang gugur, tapi itu tidak akan pernah mematahkan semangat kita untuk tetap maju,” sambungnya.
Dikatakan, pelaku penembakan terhadap Muhammad Kurniadi Sutio adalah kelompok Lamek Taplo. Hingga saat ini, sudah ada sekitar dua pleton lebih anggota di Kiwirok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: