Dukung Kedaulatan Palestina, Joe Biden: Solusi Dua Negara Adalah Cara Terbaik untuk Memastikan Masa Depannya

Dukung Kedaulatan Palestina, Joe Biden: Solusi Dua Negara Adalah Cara Terbaik untuk Memastikan Masa Depannya

Saat berpidato di Sidang Majelis Umum ke-76 PBB, Rabu (22/9) waktu setempat, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan dukungannya untuk kedaulatan Palestina.

Menurutnya, Israel dan Palestina dapat menyelesaikan perpecahan yang terjadi di dua wilayah itu.

"Saya terus percaya bahwa solusi dua negara adalah cara terbaik untuk memastikan masa depan Israel sebagai negara Yahudi, negara demokratis yang hidup dalam damai bersama negara Palestina yang layak, berdaulat, dan demokratis," kata Biden, dikutip dari laman resmi Gedung Putih, Kamis (23/9) kemarin.

"Kita masih jauh dari tujuan itu saat ini, tetapi kita tidak boleh membiarkan diri kita menyerah pada kemungkinan adanya kemajuan," sambungnya.

Kendati demikian, Biden menyampaikan komitmen negaranya pada Israel tidak perlu diragukan lagi. Selain itu, ia mengajak dunia mencari perdamaian dan keamanan yang lebih besar bagi masyarakat Timur Tengah.

Dalam membangun kedaulatan Palestina, AS berencana membuka kembali kantor konsulat untuk Palestina di Yerusalem pada September lalu.

"Seperti yang diumumkan Menteri (Luar Negeri, Antony) Blinken Mei lalu, AS akan tetap memproses pembukaan kembali konsulat kami di Yerusalem. Kami tak punya informasi lebih lanjut saat ini," kata juru bicara kedutaan besar AS.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo berjanji saat Indonesia mulai menjabat sebagai presiden negara kelompok G20 pada 2022 mendatang akan mengakomodasi seluruh kepentingan negara.

"Indonesia akan berupaya agar G20 dapat bekerja untuk kepentingan semua, untuk negara maju dan berkembang, Utara dan Selatan, negara besar dan kecil, negara kepulauan dan pulau kecil di Pasifik serta kelompok rentan yang harus diprioritaskan," kata Jokowi dalam pidato di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ket-76 secara virtual, dikutip Kamis (23/9).

Presiden Jokowi menambahkan, bahwa inklusivitas adalah prioritas utama kepemimpinan Indonesia di G20 dan dunia. "Inilah komitmen Indonesia untuk membuktikan no one left behind (tidak ada yang tertinggal di belakang)," ujarnya.

Selain itu, Jokowi juga mengungkapkan ekonomi hijau dan berkelanjutan akan menjadi prioritas Indonesia. Indonesia, katanya, memiliki nilai yang strategis dalam isu perubahan iklim.

"Untuk itulah kami terus bekerja memenuhi komitmen kami," pungkasnya.

Indonesia diketahui akan menjadi Presidensi G20 mulai 1 Desember mendatang hingga 3 November 202. Sementara itu, presidensi tahun ini dipegang oleh Italia.

Jokowi dilaporkan akan terbang ke Italia pada akhir Oktober untuk menghadiri serah terima Presidensi G20 dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma. (fin/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: