Kerabat Muhammad Kece, Pendeta Saifuddin Mestinya Polisi Tangkap Dulu Ustaz Abdul Somad
Penangkapan Muhammad Kece yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka penista agama dikomentari Pendeta Saifuddin. Dia meminta keadilan kepada Polri, yang semestinya menangkap Ustaz Abdul Somad (UAS) yang disebutnya lebih dulu menghina agama Kristen.
“Kalau menangkap Muhammad Kace, tangkap dulu penista agama Kristen. Karena sumber semua ini dari Abdul Somad yang menghina Kekristenan lebih dulu. Itu namanya adil,” ujar Saifuddin seperti yang dikutip dari jpnn.com.
Pendeta Saifuddin lantas menyinggung surat terbuka yang berisi pengakuan Irjen Napoleon. Dalam surat terbuka itu, Irjen Napoleon menyatakan penganiayaan itu dilakukan lantaran tak terima agamanya dihina Muhammad Kece.
“Kalau dia mengatakan saya boleh disakiti, tetapi jangan nabi saya dan agama saya dan jangan Allah saya yang dihina,” ujarnya.
“Ini sangat merusak citra NKRI yang mau kita bangun sebagai negara yang saling mengasihi dan mencintai,” sambung dia.
Kerabat Muhammad Kece ini juga menyoroti pernyataan Irjen Napoleon Bonaparte yang menyebut penganiayaan terhadap Kece itu adalah tindakan terukur.
Menurutnya, siapapun dan apapun jabatan Napoleon Bonaparte, dia tidak berhak menghakimi Muhammad Kece. Sebab, itu bukan tugasnya. Apalagi Napoleon saat ini juga merupakan tahanan.
“Dia (Napoleon Bonaparte) sudah dijatuhi hukuman, cuma dia masih melakukan kegiatan untuk banding dan kasasi,” ujarnya.
Pendeta Saifuddin pun mengecam keras tindakan Irjen Napoleon. “Jadi, dia kalau ngomong tindakan terukur, lu bukan polisi, lu penjahat, preman,” kecam Saifuddin.
Ia juga mempertanyakan Napoleon yang dengan gampangnya memberikan perintah kepada orang lain membantu mengeroyok Muhammad Kece.
“Dia meminta kepada petugas yang lain untuk membuka kunci, sehingga dari jam 01.00 sampai 03.00 dia menyiksa Muhammad Kece,” kecamnya.
Menurut Pendeta Saifuddin, tindakan Napoleon menganiaya Muhammad Kece sebuah pengkhianatan terhadap Polri. “Apa-apaan ini? Ini adalah pengkhianatan terhadap tubuh Polri,” tegasnya. (jpnn/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: