Belum Masuk Indonesia WHO Kategorikan Varian Mu Vol, Ganas Apa Nggak ya?
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menegakan varian Mu atau B1621 belum ditemukan di Indonesia. Ini setelah Satgas melakukan 'Whole Genome Sequencing' (WGS) per 6 September kemarin.
"Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyatakan varian MU atau B1621 masuk varian virus COVID-19 kategori Variant of Interest (VoI)," ujar Wiku di Jakarta, Selasa (7/9).
VoI adalah varian virus SARS-CoV-2 yang memiliki kemampuan genetik yang dapat mempengaruhi karakteristik virus. Kemampuan tersebut juga mampu mempengaruhi tingkat keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, penularan, hingga menghindari diagnostik maupun pengobatan.
"Varian Mu atau B1621 merupakan varian yang pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari 2021. Varian ini kemudian ditetapkan sebagai varian yang diamati oleh WHO pada 30 Agustus 2021," papar Wiku.
Varian tersebut, lanjut Wiku, sudah mengalami perubahan pada susunan genetikanya. Diprediksi dapat memperbarui karakteristik virus.
"Dengan demikian indikasi karakteristik MU lebih ganas dibanding Delta masih merupakan perkiraan. Ini masih terus diteliti lebih dalam," tukasnya.
Pemerintah berupaya mencegah masuknya varian baru dari luar Indonesia melalui pengetatan kebijakan karantina internasional, entry dan exit testing serta persyaratan vaksin.
Namun hal tersebut hanya dapat berhasil jika dibarengi peran aktif masyarakat yang tetap disiplin 3M dan divaksinasi. Sebelumnya sudah ada tiga variant of concern (VoC) virus SARS-CoV-2 di Indonesia. Yaitu varian Alfa (B.1.1.7), varian Beta (B.1.351, B.1.351.2, B.1.351.3), varian Delta (B.1.617.2).
Variant of Concern adalah varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan, dan peningkatan kematian. Bahkan, varian virus Corona yang masuk dalam kategori ini juga disebut memiliki kemampuan dalam mempengaruhi efektivitas vaksin.
Varian delta terbanyak ditemukan di Indonesia. Rinciannya dari 5.790 sampel yang diteliti melalui Whole Genome Sequence ditemukan 2.323 adalah VoC. Yakni yang terdiri dari varian Alfa 64 kasus, Beta 17 kasus dan Delta 2.242 kasus. (rh/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: