Enam Pengganjal dan Pembobol ATM Ditangkap, Sudah Beraksi 30 Kali di Jabodetabek
Polisi berhasil menangkap enam anggota sindikat pengganjal mesin ATM yang biasa beraksi di Jakarta dan sekitarnya. 30 kali beraksi mereka sukses menguras uang ratusan juta rupiah.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pihaknya berhasil menangkap enam anggota sindikat ganjal ATM yang kerap beraksi di kawasan Jakarta dan sekitarnya. Mereka ditangkap di Jatiuwung, Tangerang, Banten.
"Setelah melakukan penyidikan panjang, polisi berhasil menangkap seluruh pelaku yang tergabung dalam sindikat ini di tempat yang berbeda-beda. Para pelaku yaitu ND, EC, R, GJ, SHW dan E," katanya dikutip laman resmi Polri, Rabu (11/8).
Diungkapkan Yusri dalam pengakuannya, mereka sudah beraksi 30 kali selama kurang lebih satu tahun. “Tapi kami masih dalami karena kemungkinan bisa lebih dari 30 kali. Dari enam pelaku ini mereka memiliki peran masing-masing saat beraksi,” katanya.
Tiga dari enam tersangka yang ditangkap adalah residivis. Satu orang residivis kasus narkoba dan dua kasus pencurian dengan pemberatan (curat).
“Saat mereka diamankan dari rumah kontrakannya, kami dapati pula, paket sabu, dan bong. Sehingga nantinya mereka akan kami dalami juga dalam kasus narkobanya, setelah kasus curatnya selesai,” ujarnya.
Dijelaskannya, para pelaku memiliki peran yang berbeda-beda. Ada kaptennya atau pemimpinnya sebagai perencana.
“ND adalah ‘Kapten”-nya, dia yang memimpin. dia yang merencanakan kejahatan ini, maka dapat lebih besar,” ujarnya.
Sementara, EC bertugas mengganjal mesin ATM menggunakan tusuk gigi. Sedangkan R, E, dan S berperan memantau calon korban yang ingin ke mesin ATM ataupun saat meninggal lokasi.
“Sementara, G bertugas mengambil ATM korban yang terganjal di mesin menggunakan gergaji besi,” ungkapnya.
Sebelum beraksi, kawanan ini memantau gerai ATM yang sepi dari pengawasan. Mereka melakukan survei di ATM areal SPBU maupun minimarket di wilayah Tangerang, Tangerang Selatan, dan Jakarta Selatan.
Tiga aksi terakhir pelaku yaitu pada 2 Agustus lalu di gerai ATM minimarket di Legok, Tangerang. Lalu pada 26 Juni di gerai ATM depan Kantor Depag Fatmawati, dan pada 23 Juli di ATM Alfamart di kawasan Tangerang, Banten.
“Dalam aksinya, mereka mengelabui calon korbannya dengan berpura-pura menolong si calon korban. Setelah mengetahui PIN ATM milik korban, kawanan ini langsung menggasak uang di dalam rekening ATM yang bersangkutan,” katanya.
Jumlah yang berhasil dikuras ada yang Rp23 juta, Rp56 juta, Rp128 juta. Mereka kemudian membagi keuntungan untuk berfoya-foya dan kemungkinan untuk membeli narkotika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: