Pantau Prokes di Pasar Tradisional, Bupati Tegal Borong Dagangan

Pantau Prokes di Pasar Tradisional, Bupati Tegal Borong Dagangan

Bupati Tegal Umi Azizah bersama beberapa kepala organisasi perangkat daerah memantau protokol kesehatan di pasar tradisional. Tidak hanya memantau, bupati juga memborong dagangan para pedagang di pasar tradisional tersebut.

Umi Azizah mengatakan, pasar tradisional merupakan sentra perdagangan dengan interaksi sosial yang tinggi. Kesadaran mencuci tangan dan memakai masker menjadi kunci utama mencegah penularan Covid-19 di lingkungan pasar. 

Menyadari akan itu, dirinya terus memantau pelaksanaan protokol kesehatan (prokes), salah satunya di Pasar Trayeman Slawi, Jumat (6/8) pagi.

Tanpa pengawasan dan kesadaran bersama, upaya menghambat laju penularan Covid-19 bisa berakhir sia-sia. Untuk itu, ketaatan warga dalam menerapkan prokes menjadi penting saat pandemi masih berlangsung. 

Kejenuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan menjadi satu tantangan tersendiri, termasuk upaya menjarak antarpembeli di lingkungan pasar juga tidak mudah diterapkan.

Pihaknya tak lelah mengimbau warga pedagang dan pembeli agar menaati ketentuan prokes dengan menambah jumlah personel pengawas dari aparatur sipil negara (ASN) dari dinas atau instansi di luar Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal.

Pemkab Tegal, tambah Umi Azizah, juga menerjunkan personel tambahan dari kalangan ASN untuk mengambil tugas piket di pasar. Membantu petugas pasar dalam membina pedagang dan mengingatkan warga pengunjung pasar selalu mencuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas di pasar serta memastikan maskernya selalu dipakai dan tidak melorot.

Upaya lain untuk mencegah penularan Covid-19, adalah melakukan penyemprotan disinfektan di pasar. Seminggu sekali, setelah pasar tutup, biasanya di atas jam 12.00, dari relawan PMI (Palang Merah Indonesia) Kabupaten Tegal melakukan penyemprotan cairan disinfektan lingkungan pasar. 

Tidak hanya itu, pada peninjauan ini juga mengajak kepala dinas yang ikut serta dalam rombongan untuk belanja di pedagang pasar. 

"Saya memborong kerupuk antor, dawet beras, pisang, sayuran, cabe, bawang merah, bawang putih dan beberapa bumbu dapur lainnya," tambahnya.

Sementara itu, salah satu pedagang, Tasriah (50), mengaku, sejak adanya pandemi, omzet penjualan menurun drastis. Tidak banyak lagi konsumen yang membeli borongan seperti untuk acara hajatan. Namun saat itu dirinya merasa senang karena kerupuk antornya diborong orang nomor satu di Kabupaten Tegal.

Aksi borong bupati bersama sejumlah pejabat teras tersebut sebelumnya juga dilakukan di Pasar Balamoa. 

"Prinsipnya gotong royong membantu warga terdampak pandemi, salah satunya membeli barang dagangan milik pedagang pasar, termasuk produk UMKM yang juga dipromosikannya lewat program Jalabia atau jualan bareng Umi-Ardie di media sosial," tandasnya. (guh/ima)

Sumber: