PPKM Berdampak pada Kehidupan Masyarakat, Bupati Tegal Bilang Begini

PPKM Berdampak pada Kehidupan Masyarakat, Bupati Tegal Bilang Begini

Bupati Tegal Umi Azizah mengakui jika pandemi Covid-19 dan kebijakan PPKM berimbas besar pada kehidupan masyarakat. 

Utamanya bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya di kawasan Obyek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Bumijawa. 

Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan, sejak kebijakan penutupan wahana tirta diberlakukan pada pertengahan Juli 2020 lalu, tingkat kunjungan wisata di Guci menurun drastis. Pendapatan warga pun semakin menurun tajam. 

Hal itu diperparah saat jumlah kasus Covid-19 semakin tinggi yang mengakibatkan Guci ditutup kembali pada awal Juni 2021 lalu.

"Terlebih saat ini pemerintah sedang memberlakukan PPKM, sehingga Guci ditutup sampai dengan sekarang," katanya saat menyalurkan bantuan logistik pangan dan uang tunai.

Dapur umum yang berlokasi di Kafe Gbugshelter ini, tambah Umi Azizah, dibuka dan dikelola oleh tenaga relawan setempat untuk membantu mencukupi kebutuhan pangan keluarga terdampak pandemi Covid-19 di kawasan Guci. 

Relawan itu terdiri dari komunitas pencinta alam dan pekerja sosial. Dirinya berharap, situasi yang serba sulit ini bisa dijadikan kesempatan bagi warga yang mampu untuk saling membantu. Sehingga beban hidup mereka lebih ringan. 

"Saya sangat mengapresiasi inisiatif para pemuda di sini. Tidak banyak mengeluh, hanya kerja, kerja, kerja dan membantu sesama warga yang mengalami kesulitan,” tambahnya.

Sementara itu, pemilik kafe sekaligus penggagas dapur umum, Syamsul Fauzan (33), mengaku, setiap harinya dapur umum tersebut membuat makanan 300 sampai 400 bungkus. Makanan dibagikan ke warga Desa Guci Dukuh Pekandangan dan Karanganyar di Desa Rembul Dukuh Kemaron dan Depok di Desa Tuwel. 

"Kegiatan ini sudah berjalan sembilan hari ini dan alhamdulillah makin banyak warga yang peduli dan berdonasi," tambahnya. (guh/ima)

Sumber: