Cari dan Tangkap Provokator yang Hendak Bikin Rusuh Negara!

Cari dan Tangkap Provokator yang Hendak Bikin Rusuh Negara!

Polri diminta segera mencari dan menangkap provokator yang membuat rusuh di Tanah Air. Mereka sengaja mengambil kesempatan untuk kepentingan kelompok saat Pemerintah fokus menghadapi pandemi COVID-19.

"Saya rasa Polri harus bekerja cepat, bila perlu tangkap saja mereka yang mau bikin rusuh," kata Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO), Ahmad Latupono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/7).

Menurutnya, di tengah situasi nasional yang sedang menghadapi pandemi COVID-19, kondisi Indonesia saat ini begitu memprihatinkan. Pemerintah berupaya mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk menekan angka positif COVID-19.

Namun, di saat Pemerintah bekerja ekstra untuk menangani pandemi tersebut, masih ada beberapa kalangan dan kelompok-kelompok tertentu yang justru memanfaatkan situasi demi kepentingan kelompok.

"Aneh juga rasanya, terkhusus kepada mereka yang oportunis terhadap kondisi bangsa seperti saat ini," ujarnya.

Dikatakannya, seharusnya semua elemen bangsa ikut membantu kerja Pemerintah memutus mata rantai penularan COVID-19 di Tanah Air.

Untuk itu, PB HMI MPO meminta kepada aparat penegak hukum menangkap pihak-pihak yang disinyalir membuat situasi di Tanah Air semakin kacau dan tidak terkendali.

"Institusi Polri harus bekerja cepat, tepat, dan efisien memberangus kelompok-kelompok yang hendak membuat kondisi dan stabilitas negara menjadi terganggu," pintanya.

Apalagi, beberapa waktu terakhir kasus terkonfirmasi positif COVID-19 masih tinggi, sehingga dikhawatirkan semakin memperburuk keadaan.

"Pemerintah lagi fokus menangani COVID-19, mereka malah mau bikin rusuh, kan ini bahaya," tegasnya.

Diketahui banyak beredar poster-poster ajakan untuk melakukan aksi demonstrasi penolakan kebijakan Pemerintah terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa daerah di Indonesia. Pun dengan video demo berujung rusuh yang ternyata adalah hoaks. (gw/zul/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: