Kematian Ibu Hamil saat Pandemi Meningkat, Politisi PKS: Kita Kehilangan Dua Nyawa Sekaligus

Kematian Ibu Hamil saat Pandemi Meningkat, Politisi PKS: Kita Kehilangan Dua Nyawa Sekaligus

Angka kematian ibu hamil dan bayi saat pandemi dikonfirmasi terus meningkat. Hal ini terlihat dari Jurnal dari St George’s University of London data dari 40 studi di 17 negara.

Temuan jurnal ini terkonfirmasi terjadi di Indonesia. Angka kematian ibu hamil di Jawa Tengah pada 2020 meningkat menjadi 530 dibanding pada 2019 sebanyak 416 kasus.

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) mencatat sebanyak 536 ibu hamil dinyatakan positif Covid-19 selama setahun terakhir. Dari jumlah tersebut, tiga persen di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Data itu dikumpulkan sejak April 2020 hingga April 2021.

Anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati meminta prioritas pelayanan bagi ibu hamil terutama yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Data POGI kemungkinan besar akan meningkat pada Juni-Juli melihat banyak laporan ibu hamil meninggal karena positif Covid-19 karena tidak mendapat perawatan yang memadai karena fasilitas yankes penuh.

"Jika ibu hamil meninggal kita kehilangan dua nyawa. Dan ingat, satu nyawa itu amat berarti. Ini bukan sekadar deretan angka laporan angka kematian. Perlu prioritas perawatan bagi ibu hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19,” ujar Mufida, Senin (19/7).

Anggota Fraksi PKS ini menyarankan ada layanan khusus bagi pemeriksaan kehamilan secara rutin. Sebab sejak pandemi, banyak ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilannya akibat takut tertular.

Selain itu ibu hamil yang terkonfirmasi positif masuk kategori rentan. Sehingga Mufida berpesan sebisa mungkin ada bed perawatan yang ditambah khusus bagi ibu hamil yang terkonfirmasi positif dan perlu mendapat perawatan.

“Treatment bagi ibu hamil khusus harus ada dokter obgyn yang turut menangani selain tetap menyelesaikan gejala yang muncul akibat Covid-19. Ibu hamil terkonfirmasi positif Covid-19 adalah kelompok rentan sehingga menjadi prioritas bagi Fayankes,” tutur dia.

Mufida juga meminta agar ibu hamil menjadi prioritas penerima vaksin. Ia menegaskan pemberian vaksin untuk ibu hamil aman dilakukan.

“Tentu dengan mitigasi dan pengawalan terus dari dokter kandungan. Vaksin adalah ikhtiar untuk melindungi ibu hamil selama pandemi. Jangan lupakan pemeriksaan rutin bagi kandungan. Dokter kandungan harus memberi jaminan aman dengan prokes yang ketat,” tandasnya. (khf/zul/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: