Kritik Permintaan Maaf Luhut, Luhut Diminta Maaf ke Rakyat yang Sudah Dimakamkan atau Dikremasi
Permintaan maaf kepada masyarakat atas ledakan kasus Covid-19 di Indonesia dinilai sebagai tindakan yang terlambat. Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyampaikan permohonan maaf itu sebagai koordinator PPKM Darurat.
Menurut mantan Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie Massardi gelombang Covid-19 yang saat ini dialami, tak akan terjadi jika pemerintah sejak awal serius mengatasi pandemi.
"Kalau saja pada tahun pertama pemerintah serius (tak bercandaan) tangani Covid-19 dan dana untuk atasi pandemi tidak dikorupsi, niscaya kejadian tak seburuk ini," tegas dikutip dari akun Twitternya, Senin (19/7).
Karenanya, Adhie mengkritisi permintaan maaf Luhut yang juga sebagai Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat kepada masyarakat tersebut.
"Rakyat yang mana? Minta maaflah pada rakyat yang sudah dimakamkan or dikremasi. Yang masih di IGD or isoman dan keluarganya!" tandasnya.
Permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia akhirnya diungkapkan Koordinator PPKM Jawa dan Bali, Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut menyampaikannya saat memberikan keterangan secara virtual, Sabtu (17/7) malam.
“Sebagai koordinator PPKM Jawa dan Bali, saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia jika penanganan pandemi belum optimal,” tutur Luhut.
Luhut juga menyatakan sampai saat ini pemerintah belum memutuskan apakah akan memperpanjang PPKM Darurat atau tidak. Keterangan Luhut ini berbeda dengan yang disampaikan Menko PMK, Muhadjir sebelumnya. (rmol/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: