Aplikasi Meresahkan Generasi Milenial di Masa Pandemi
Di tengah pandemi Covid-19, dua aplikasi ini dirasa semakin meresahkan kaum generasi milenial saat ini. Pasalnya penggunaan aplikasi TikTok dan Shopee telah menjadi sebuah rutinitas sehari-hari. Tak heran jika semakin banyak orang menggunakannya selain sebagai media informasi tetapi sebagai hiburan untuk mengurangi rasa kebosanan akibat adanya kebijakan di rumah saja.
Aplikasi TikTok adalah sebuah jaringan sosial dan platform video musik Tiongkok yang diluncurkan pada September 2016. Aplikasi tersebut memperbolehkan penggunanya untuk membuat video music dengan durasi singkat. Konten yang ada didalam aplikasi Tiktok ini mulai dari video musik, komedi, kecantikan, memasak, pendidikan, hingga dance.
TikTok juga membantu jajaran pemerintah, para medis dan influencer untuk mensosialisasikan pesan berupa himbauan maupun ajakan terkait hal-hal mengenai virus corona. Lain halnya dengan media sosial
Shopee yang merupakan aplikasi belanja online paling laris dan paling banyak digunakan di Indonesia.
Selain memberikan manfaat yang sangat banyak ternyata dua aplikasi media sosial tersebut memiliki hubungan mutualisme yang sangat berpengaruh besar untuk berkembang pesat.
Bisa dilihat dari saat Shopee meminta untuk dipromosikan di dalam media sosial TikTok maka akan semakin banyak pengguna khususnya generasi milenial yang menjadi konten creator yang memuncul tagar atau hastag seperti #racuntiktok #racunshopee yang kemudian para pengguna TikTok tersebut beralih untuk membeli barang-barang yang dirasa ingin dibelinya.
Hal inilah yang bisa meningkatkan penjualan dalam Shopee, apalagi jika barang yang dibutuhkan maupun diinginkan oleh pembeli memiliki kualitas yang baik setelah sampai dirumah maka akan semakin menambah rating penilaian dalam media sosial tersebut.
Di samping memiliki banyak mafaat ternyata kedua media sosial tersebut masih memiliki efek negatif sebagai kekurangannya, sebut saja TikTok dalam hal ini terkadang masih banyak penyalahgunaan dalam penggunaan aplikasi tersebut walaupun pihak dari TikTok sudah berusaha memblokir akun-akun maupun video yang menyebaran hoax, mengandung unsur SARA, dan lain sebagainya, akan tetapi karena banyaknya pengguna yang setiap harinya bertambah semakin membuat kewalahan dalam hal ini, yang lebih parah lagi jika pengguna masih dibawah umur yang belum bisa membedakan dan menyaring informasi yang ada maka akan berdampak buruk.
Walaupun pihak TikTok juga sudah membuat batasan umur dalam aplikasi, tetapi bisa saja data umur dimanipulasi.
Berbeda dengan Shopee yang menuju kata sempurna sebagai aplikasi belanja online, karena para pengguna merasa lebih mudah dalam mengoperasikan aplikasi belanja online Shopee dibanding dengan aplikasi yang lain, selain itu barang-barang yang disediakan juga hampir semuanya ada. Dengan program gratis ongkir dan pengriman yang cepatpun menjadi nilai plus dalam hal ini.
Dengan adanya fenomena media sosial yang paling meresahkan dan sangat viral tersebut, mengubah perilaku generasi milenial saat ini yang serba dan sangat bergantung terhadap kedua media sosial tersebut.
Bisa dilihat saja generasi milenia yang suka sekali bermain bersama teman pergi kesana kemari untuk menghilangkan rasa bosan kemudian tiba-tiba saja diam dirumah dan tidak memiliki kegiatan apapun selain “rebahan”, dengan adanya TikTok maka mereka merasa akan adanya hiburan sebagai obat dari rasa jenuh dan bosan yang mereka rasakan, apalagi jika konten-konten yang mereka lihat memiliki kualitas informasi maupun komedi hiburan yang menarik, apalagi jika yang mereka lihat tersebut bisa memunculkan kemauan dan kreatifitas dalam diri generasi milenial untuk bisa memanfaatkan kesempatan tersebut menjadi konten creator TikTok yang bisa menghasilkan penghasilan yang bisa dibilang lumayan untuk uang jajan tambahan.
Di samping itu, Shopee juga mengubah kebiasaan generasi milenial yang sebelum ada pandemi yang biasanya seorang mahasiswa membeli buku di toko buku secara langsung, sekarang beralih membeli secara online karna adanya aplikasi Shopee yang dirasa lebih mudah dan bahkan lebih murah.
Hal inilah yang menjadi salah satu alasasan generasi muda memberikan slogan “meresahkan” untuk kedua aplikasi tersebut yang artinya mereka sangat menyukai dan merasakan kenyamanan dengan penggunaan kedua aplikasi tersebut yang diharapkan dapat selalu meningkatkan mutu dan kualitas. (adv/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: