Sejak Patung Alun-alun Pemalang Diganti, Keluarga Harti Kompak Jualan Nanas Madu

Sejak Patung Alun-alun Pemalang Diganti, Keluarga Harti Kompak Jualan Nanas Madu

Jika kamu memasuki Pemalang dari arah timur, tepatnya di Jalan Perintis Kemerdekaan, kamu akan dengan mudah menjumpai lapak penjaja nanas madu. 

Lapak-lapak itu berderet di tepi jalan di sisi kanan maupun kiri. Dengan gerobak sederhana, mereka memajang nanas siap santap. 

Agar lebih menarik perhatikan, mereka juga menggelar spanduk bertuliskan Nanas Madu Asli Belik Pemalang. Harganya pun tak membuat kantong cepat koyak. Untuk satu bungkusnya dihargai hanya Rp10 ribu. 

Namun siapa mengira, rupanya para penjual nanas madu di sepanjang jalan itu merupakan satu keluarga. Informasi itu diceritakan Harti, salah satu di antara para penjual nanas. 

"Kebanyakan di sini masih satu keluarga, suami saya, anak, ponakan, sepupu jualan nanas semua," ujar Harti kepada wartawan radartegal.com, sembari mengiris nanas segar jualannya, Sabtu (15/5).

Harti merupakan warga Kelurahan Beji Kecamatan Taman. Namun ia dan keluarganya memutuskan jadi penjual nanas madu karena buah segar yang kaya serat ini merupakan komoditi asli Belik, Pemalang. 

"Sejak jadi ikon di alun-alun, kita sekeluarga jualan nanas," ucapnya. 

"Di luar daerah banyak yang jualan nanas madu Pemalang, jadi di sini juga harus ramai," tambahnya.

Harti bilang mulai menyiapkan dagangannya sejak pukul 08.00. Lalu saat matahari terbenam, mereka mulai berkemas-kemas. 

Dikatakan, keluarganya memilih berjualan nanas di Jalan Perintis Kemerdekaan karena lokasinya strategis, merupakan gerbang masuk kawasan perkotaan Pemalang. Selain itu juga dekat dengan Exit Tol Gandulan. 

Harti dan keluarganya mengaku mendapatkan pasokan nanas langsung dari Belik. Sistem pembayaran bisa dilakukan bertahap, sehingga tidak membutuhkan modal besar.

Harti dan keluarganya pun bersyukur karena sejak puasa hingga Lebaran ini, peminat nanas madu cukup melonjak. Para pemudik dan aktivis perjalanan lokal banyak yang menyempatkan berhenti untuk mencicipi buah segar ini. 

"Ya, alhamdulillah, sehari habis 75-100 butir, pas ramai banget pernah 150 buah habis," pungkasnya. (sul/ima)

Sumber: