Revolusi Energi untuk Kebangkitan Negeri

Revolusi Energi untuk Kebangkitan Negeri

Oleh: Dahlan Iskan

LEBARAN kompak: hari Kamis, 13 Mei 2021. Maka, Disway edisi Rabu, Kamis, Jumat di sekitar Lebaran itu, saya akan menurunkan tiga tulisan tentang kebijakan energi untuk kebangkitan negeri.

Lebaran tahun ini banyak waktu untuk membaca, merenung, dan merumuskan langkah penting ke depan. Terutama bagaimana kita bisa bangkit pasca-kena gebuk Covid-19.

Tiga hari di rumah saja —tanpa mudik, tanpa kunjungan, tanpa berkerumun— adalah waktu terbaik untuk merumuskan sesuatu yang sangat serius.

Dunia berubah total —juga di bidang energi. Padahal, energi bagi negeri adalah ibarat darah pada manusia. Kalau darah kita sehat, seluruh tubuh akan sehat.

Saat ini tekanan darah kita sangat lemah. Kita bisa tiba-tiba lemas dan pingsan. Tapi, sekaligus kita menghadapi ancaman tekanan darah tinggi. Yang akan membuat kita tiba-tiba strok.

Saya sendiri hanya akan salat Idul Fitri di halaman rumah di Surabaya. Seperti tahun lalu. Di bawah pohon mangga. Di depan studio gamelan.

Salat itu hanya diikuti istri, anak, cucu, menantu. Total 12 orang. Tambah suporter keluarga masing-masing. Mungkin jadi 16 orang.

Saya yang khotbah —pendek saja. Sopir saya, Kang Sahidin, yang jadi imam. Ia belajar di pesantren lebih lama daripada saya. Setamat SD, ia tidak pernah sekolah lagi kecuali di pesantren. Kang Sahidin pula yang jadi imam salat Tarawih di rumah sepanjang Ramadan.

Waktu selebihnya akan saya manfaatkan untuk berpikir: jalan revolusioner apa yang sebaiknya kita tempuh untuk merombak total sistem energi kita. Termasuk kalau perlu melawan apa saja —untuk kejayaan negara.

Dari tulisan tiga hari itu, saya membuka diri untuk disanggah, ditanya, ditentang, dicerca, dan diapakan saja. Itu akan membuat saya terus berpikir. Agar hidup ini bisa lebih hidup.

Tanggapan itu, seberapa banyak pun, akan saya komentari lewat video di Energi Disway.

Semua komentar bisa dikirim lewat e-mail khusus: xxxx. Akan ada yang membacakan e-mail itu di depan kamera. Untuk kemudian saya berikan komentar.

Bahkan, silakan kalau pertanyaan, tanggapan, dan apa saja itu disampaikan lewat video pendek: maksimum 2 menit. Kirimkan video itu ke: xxxx. Hanya, tolong videonya yang bagus, terutama pencahayaannya. Agar ketika ditayangkan tidak menyiksa mata pemirsa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: