Viral Dua Janda Muda Ngamar dengan Dua Brondong, Digerebek Warga lalu Dinikahkan
Warga di Dusun Sabelendang Desa Keru Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendadak heboh, Selasa (4/5) dinihari WIB. Mereka menggerebek rumah kos yang ditinggali dua perempuan menjelang santap sahur.
Dari informasi yang berhasil dikumpulkan, ada dua janda muda yang tinggal dalam kos-kosan itu. Ternyata benar ada dua janda muda yang tengah sekamar dengan dua laki-laki muda alias brondong.
Video penggerebekan dua janda muda bersama dua brondong itupun langsung beredar luas dan viral di media sosial (medsos), Jumat (6/5). Dua janda muda dan brondong itu digerebek saat tidur sekamar di rumah kontrakan
Video penggerebekan janda muda tersebut dibagikan di akun Facebook Shaf Chef pada Kamis (6/5). Hingga Jumat (7/5) pukul 03.30 WIB, postingan Shaf Chef itu sudah dibagikan 2.300 kali dengan 580 komentar.
Dalam video terlihat beberapa warga emosi saat melakukan penggerebekan. Warga menduga dua janda dan brondong berbuat asusila pada bulan Ramadan.
Kepala Dusun Sabelendang M. Sanusi yang dihubungi mengungkapkan, penggerebekan dilakukan oleh Linmas Desa Keru yang memang rajin patroli setiap malam. Sanusi mengatakan penggerebekan dilakukan, Selasa (4/5) dini hari sekitar pukul 02.00 WITA.
Di rumah itu kata Sanusi, terdapat sejumlah kamar kos. Kebetulan yang digerebek itu adalah kamar kos yang dihuni dua perempuan. Nah saat penggerebekan, terdapat dua pria di dalam kamar.
Keduanya diindikasikan menginap, karena masing-masing motor mereka sudah dimasukkan ke dalam kamar kos.
“Makanya Linmas Desa Keru melakukan penggerebekan, karena Linmas kita memang rajin patroli untuk mencegah hal-hal semacam ini,” jelasnya saat dihubungi Radar Lombok, Kamis (6/5) malam.
Sebagaimana yang dikutip dari PojokSatu.id, kedua perempuan ini berasal dari dusun lain di Desa Keru. Keduanya berstatus janda.
Sementara satu laki-laki mengaku berasal dari Kopang dan satu lagi dari Pemepek, Lombok Tengah. Ketika digerebek, laki-laki yang dari Pemepek sempat kabur, tetapi berhasil diamankan.
“Untuk penyelesaiannya saat diamankan itu, masing-masing kadusnya mereka kita panggil. Termasuk keluarga masing-masing dari pihak perempuan dan laki-laki,” jelasnya.
Saat pertemuan, masing-masing keluarga menerima kondisi yang terjadi, dan sepakat dinikahkan. Bahkan si perempuan langsung dibawa oleh keluarga laki-laki.
“Nah kejadian seperti ini kita tidak inginkan terulang lagi. Makanya ke depan, kita ingin agar kos-kosan ini ditutup,” tegasnya. (RL/poj/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: