Menipu Tesla

Menipu Tesla

Oleh: Dahlan Iskan

INILAH satu-satunya kemungkinan: pemilik Tesla itu dokter Bonek.

Dr William Varner, ahli anestesi itu, begitu berani mati. Bersama teman baiknya, seorang pengusaha bidang keuangan: Everette Talbot.

Begitulah kesimpulan para pemerhati autopilot mobil Tesla. Setelah salah satu jenis mobil listrik itu menabrak pohon dengan dramatiknya. Hancur. Terbakar sampai 4 jam. Kejadiannya menjelang tengah malam. Tanggal 18 April bulan lalu. Di dekat Houston, Texas.

Laporan polisi tidak terbantahkan: tidak ada orang di kursi pengemudi. Berarti mobil tersebut melaju tanpa pengemudi.

Tidak terbantahkan juga: saat itu autopilot sedang tidak on. Itu menurut keterangan bos besar Tesla, Elon Musk. Yang, seminggu kemudian, diperkuat oleh bagian engineer-nya.

Apakah dengan demikian Tesla itu lagi dikemudikan hantu?

Tentu tidak.

Yang terjadi adalah kebonekan sang dokter. Para alanis –termasuk Zachary Shahan– memperkirakan sang dokter sangat mungkin ingin pamer kemampuan mobil barunya kepada sang teman.

Maka setelah makan malam –dan setelah masing-masing mengantar pulang istri– mereka naik Tesla milik sang dokter. Jam sudah menunjukkan pukul 23.25. Kota kecil The Woodlands sangat sepi. Apalagi ini agak di luar kotanya.

Menurut analisis Shahan, sang dokter awalnya memang berada di kursi kemudi. Lalu menghidupkan program autopilot. Setelah itu ia pindah ke kursi sebelah. Pelan-pelan. Tanpa mencopot sabuk pengaman.

Sang dokter tahu: kalau sabuk pengaman itu ia cabut, Tesla akan berhenti secara otomatis.

Tidak hanya itu. Tentu ia juga melakukan ini: menaruh sesuatu di pegangan kemudi. Agar terbaca –oleh komputer– seolah-olah ada tangan yang masih memegang kemudi.

Dengan dua cara itu, sistem komputer di Tesla tertipu. Seolah masih ada orang yang berada di kursi kemudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: