Diusir dari Masjid karena Salat Pakai Masker, Guntur Romli: Intimidasi Terhadap Orang Salat yang Pakai Masker
Viralnya video pengusiran jamaah dari salah satu masjid di Kota Bekasi, karena enggan mencopot masker saat hendak salat ditanggapi sejumlah kalangan. Salah seorang diantaranya adalah politisi PSI Mohamad Guntur Romli.
“Intimidasi terhadap orang salat yang pakai masker,” kata Guntur Romli dalam postingannya di Instagram miliknya, @gunromli, Minggu (2/5).
Guntur Romli membagikan video detik-detik jamaah diusir dari masjid oleh pengurus DKM Masjid Al Amanah. Insiden itu meamng terjadi di Masjid Al Amanah, Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat pada 27 April lalu.
“Saya berharap pada kepolisian @divisihumaspolri @poldametrojaya untuk menangkap orang-orang ini yang melakukan intimidasi terhadap orang yang salat/ibadah hanya karena pakai masker di dalam masjid,” katanya.
Guntur Romli membeberkan alasan mengapa para pelaku pantas untuk ditangkap polisi.
“Orang-orang ini pantas ditangkap karena 1. Mempersulit orang ibadah/shalat 2. Melanggar Prokes karena memaksa buka masker (di sekitar Ka’bah dan Masjidil Haram saja pakai masker) 3. Melakukan intimidasi,” katanya.
Ia heran dengan aturan yang diterapkan oleh pengurus masjid Al Amanah, daerah Perumahan Harapan Indah Bekasi yang melarang jamaah pakai masker di dalam masjid.
“Takmir masjid buat aturan kalau masuk masjid harus buka masker, ada yang mau ikut shalat pake masker malah diusir,” cetusnya.
Guntur Romli mencurigai pelaku merupakan pendukung radikalisme dan terorisme. “Saya sangat yakin yang bikin aturan itu pasti mendukung radikalisme dan terorisme!,” tandas Guntur Romly.
Diketahui, jamaah yang diusir dari masjid karena pakai masker bernama Roni Oktavian. Ia didatangi tiga orang pengurus DKM Masjid Al Amanah saat hendak melaksanakan salat Dzuhur.
Ketua DKM Masjid Al Amanah, Ustad Abdul Rahman meminta agar Roni membuka maskernya sebelum melaksanakan salat. Permintaan itu ditolak oleh Roni dengan menyebut memakai masker merupakan anjuran dari pemerintah.
Roni dan pengurus DMK terlibat perdebatan panas. Roni mengancam akan melaporkan hal tersebut kepada polisi.
Kapolres Bekasi Kota Kombes Aloysius Suprijadi mengatakan, Roni dan Abdu Rahman hanya salah paham. Menurut Kapolres, pihaknya sudah melakukan mediasi untuk mendamaikan Roni dengan pengurus DKM Al Amanah.
“Telah dilakukan rapat mediasi antara Bapak Roni Oktavian selaku jemaah masjid dengan ustad Abdul Rahman selaku Ketua DKM Masjid Al Amanah,” ucap Alyosius, Minggu (2/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: