Mulai Diserbu Masyarakat, Waspadai Klaster Baru di Pasar Tanah Abang
Pusat Grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai diserbu masyarakat. Pontesi munculnya klaster baru pun sangat tinggi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan untuk mengantisipasi munculnya kerumunan yang berdampak pada meningkatkan kasus positif COVID-19, Polda Metro Jaya bersama TNI mendirikan posko pengamanan.
"Menyangkut masalah yang ramai di Pasar anah Abang, pertama kita dari pihak kepolisian akan menindaklanjuti, kita akan melakukan pendisiplinan masyarakat untuk taat aturan 5M jangan sampai terjadi kerumunan lagi di sana," ujarnyadalam keterangannya, Minggu (2/5).
Dikatakannya, Polri dan TNI akan menyikapi serius terjadinya kerumunan di lokasi tersebut. Karenanya didirkan posko pengamanan di lokasi.
Posko pengamanan itu didirikan sejak, Minggu (2/5). Lewat posko pengamanan tersebut pengawasan protokol kesehatan masyarakat di lokasi akan semakin diketatkan.
"Mulai (Minggu) besok kita akan dirikan pos pengamanan di sana dari polisi, TNI dan pemerintah daerah di sana. Di pos itu kita siapkan masker, kita ketatkan patroli bersama di situ untuk menghindari kerumunan," tambahnya.
Langkah terakhir yang diambil petugas untuk mencegah terjadinya kerumunan di lokasi adalah dengan memprioritaskan masyarakat pembeli dengan kuota grosiran di lokasi tersebut.
"Kita akan mengatur skala prioritas belanja untuk Pasar Grosir Tanah Abang bagi pengunjung yang beli grosiran yang biasanya pembelanja antarkota. Lalu yang pembelanja untuk pribadi kita urai di pasar khusus yang bukan jual grosiran," ujarnya.
Selain itu, dia meminta masyarakat yang berbelanja di Pasar Tanah Abang tetap menaati protokol kesehatan. Dia menyebut perputaran roda ekonomi di lokasi dan penerapan protokol kesehatan harus tetap berjalan seiringan.
"Kita tetap tekankan, kita imbau ke masyarakat yang belanja di sana untuk taat aturan protokol kesehatan. Jaga jarak, pakai masker, dan tidak berkerumun harus selalu diterapkan," imbaunya.
Meski sebagian masyarakat telah divaksin, namun penerapan protokol kesehatan tetap harus terus dilakukan. Sebab pandemi virus corona belum berakhir.
"Pandemi COVID-19 belum berakhir, vaksin bukan jaminan mutlak kita tidak tertular. Silakan beraktivitas, tapi tetap disiplin prokes, karena disiplin juga adalah vaksin," ujarnya. (gw/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: