Belajar Menulis Puisi dengan Model ATM
Tirukan
Langkah kedua dalam belajar menulis puisi adalah menirukan, yaitu menirukan puisi yang baru saja dibaca. Menirukan adalah proses belajar yang bersifat alami, seperti cara belajar semua makhluk Tuhan di muka bumi.
Semua burung belajar berbunyi dengan menirukan suara induknya. Burung perkutut akan berbunyi seperti suara burung perkutut lainnya. Begitu juga burung derkuku, akan berbunyi seperti biasanya burung derkuku berbunyi.
Seorang bayi belajar berbicara dengan menirukan kata-kata orang tua atau saudara-saudaranya. Tenggelamnya Kapan Fanderwic ditulis dengan model yang sama dengan Magdalena, karena Hamka belajar menulis roman dari Magdalena.
Dalam menulis puisi bisa menurunkan temanya, pilihan katanya, panjang pendeknya, nadanya, pembarisannya, pembaitannya, tipografinya, dan lain sebagainya.
Meniru itu boleh, dalam rangka belajar. Yang tidak boleh adalah terus-menerus meniru sehingga ,menjadi kehilangan jati diri atau kepribadian. Maka itu, setelah bisa meniru, yang perlu dilakukan pada tahap berikutnya adalah memodivikasi berbagai contoh karya yang ada.
Modifikasi
Langkah terakhir dalam model ATM adalah memodifikasi, yaitu merangkum gaya penulisan karya penyair yang pernah dibaca. Tujuan memodifikasi adalah untuk menemukan gaya pribadi. Setiap karya sastra adalah sebuah teks, yaitu anyaman berbagai ide yang pernah dibaca.
Aktivitas memodifikasi bukanlah pekerjaan yang mudah, karena pada umumnya penulis pemula menulis dengan gaya yang terpengaruh dari penulis yang karyanya pernah dibaca. Akan tetapi jika aktifitas menulis puisi dilakukan terus-menerus, pada akhirnya akan menemukan gaya yang tersendiri, yaitu gaya yang berbeda dengan gaya penulis lain.
Oleh karena itu, Danarto pernah mengatakan bahwa teknik menulis adalah menulis, menulis, dan terus menulis. Sedangkan menurut Calzoum Bachri menulis adalah sebuah proses. Artinya menulis itu tidak bisa sekali jadi. Proses menulis meliputi kegiatan prapenulisan, tahap penulisan, dan pascapenulisan. Mencari ide merupakan aktifitas yang harus dilakukan dalam aktifitas prapenulisan, menyusun ide dalam bentuk tulisan termasuk kegiatan menulis. Sementara itu, dalam pascapenulisan dilakukan revisi dan perbaikan. Jadi, salah satu kiat sukses menulis adalah banyak membaca. (ima/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: