Berkapasitas 38, Kru KRI Nanggala Kelebihan 15 Orang dan Tidak Dibekali Oksigen Gel, TB Hasanudin: Ada Apa Kok

Berkapasitas 38, Kru KRI Nanggala Kelebihan 15 Orang dan Tidak Dibekali Oksigen Gel, TB Hasanudin: Ada Apa Kok

Mayjen TB Hasanuddin merasa prihatin atas tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali. 

Di tengah kabar duka itu, Hasanuddin menyoroti jumlah kru KRI Nanggala-402 yang melebihi kapasitas. Menurutnya, jumlah kru maksimal kapal selam itu semestinya hanya 38 orang.

“Pada saat hilang kontak KRI Nanggala-402 itu membawa 53 awak, artinya kelebihan beban 15 orang. Ada apa kok dipaksakan?” jelasnya seperti dikutip dari detikcom.

“Saya juga mendapat informasi bahwa saat menyelam KRI Nanggala 402 diduga tak membawa oxygen gel, tapi tetap diperintah untuk berlayar,” ujar politisi PDIP ini.

“Kami mengucapkan rasa prihatin dan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas tenggelamnya KRI Nanggala 402 yang menyebabkan gugurnya 53 orang syuhada TNI ,” kata TB Hasanuddin dalam keterangan tertulis, Minggu (25/4).

Anggota DPR ini mengungkapkan, yang terbaru, KRI Nanggala-402 sebenarnya sudah diretrofit di Korea Selatan selama 2 tahun yang selesai pada 2012.

Sebagai informasi, retrofit merupakan kegiatan penguatan struktur, penambahan komponen, hingga peningkatan kemampuan kapal selam.

Kala itu, menurut Hasanuddin, anggaran sekitar USD 75 juta atau sekitar Rp1,05 triliun dihabiskan untuk melakukan perbaikan penuh dan pemutakhiran teknologi pada KRI Nanggala-402.

“Retrofit itu bukan sekadar mengganti suku cadang, tapi diperkirakan juga ada perubahan konstruksi dari kapal selam tersebut terutama pada sistem senjata torpedonya,” tuturnya dikutip dari Pojoksatu.

Di tahun yang sama atau 2012 lalu, KRI Nanggala-402 melakukan uji penembakan tetapi gagal.

Lantaran torpedonya tidak bisa diluncurkan karena sistem penutupnya bermasalah. Dalam peristiwa itu, 3 prajurit terbaik gugur.

Kemudian, lanjutnya, kapal selam buatan Jerman tahun 1978 itu lantas diperbaiki lagi oleh tim dari Korea Selatan.

“Saya menduga pada hasil perbaikan ini ada hal-hal atau konstruksi yang tidak tepat sehingga KRI Nanggala-402 tenggelam. Ini sangat disayangkan,” kata Hasanuddin.

Karena itu, Hasanuddin pun meminta agar kapal selam sejenis, yakni KRI Cakra 401, sebaiknya di-grounded. Sebab, dia enggan ada korban prajurit lain lagi ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: