Skakmat Moeldoko yang Sebut Peradaban Indonesia Mundur, Budayawan: Mungkin Kurang Baca Sejarah

Skakmat Moeldoko yang Sebut Peradaban Indonesia Mundur, Budayawan: Mungkin Kurang Baca Sejarah

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengaku heran dengan fenomena yang disebutnya sebagai kemunduran peradaban Indonesia baru-baru ini. Padahal, Indonesia disebut Moeldoko pernah memiliki peradaban tinggi, dengan berbagai warisan budaya berwujud bangunan fisik seperti Candi Borobudur.

Hanya saja, kata Moeldopko, kemajuan peradaban dalam sejarah itu tak tercermin dalam kondisi bangsa Indonesia saat ini. Ia menyoroti adanya kelompok-kelompok yang kerap menolak keras pandangan lain yang tak sesuai dengan yang dimilikinya.

Pernyataan Moeldoko tentang kemunduran peradaban itu mendapatkan respon kritis dari budayawan dan perupa Yogyakarta, Sahanuddin Hamzah.

Menurut Hamzah, merupakan suatu kekeliruan jika kemunduran peradaban diukur dari adanya gesekan antar kelompok dianggap masyarakat. Sebab, jika ditilik dalam sejarah, persaingan antar merupakan hal wajar yang selalu terjadi.

“Sejak jaman Borobudur dan Prambanan, sudah ada gesekan pandangan semacam itu. Kelompok Sanjaya juga berseteru dengan kelompok Syailendra,” ujar pengelola rumah seni Goedang Keboen Damai itu, Rabu (21/4).

Hamzah mengingatkan agar para pejabat tidak mengeluarkan argumen yang kurang pas terkait sejarah untuk melegitimasi narasi yang mereka bawakan saat ini. Sejarah, kata Hamzah, harus dilihat secara obyektif. Banyak hal yang terjadi saat ini, juga terjadi pada masa lampau.

“Tapi saya maklum. Mungkin beliau kurang membaca sejarah dan kebudayaan,” pungkas seniman yang akrab dipanggil Hamcrut tersebut. (rmol/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: