Bongkar Titik Terkelam Demokrat, Max Sopacua: Inilah Bagian Salah Satu yang Merontokkan Elektabilitas

Bongkar Titik Terkelam Demokrat, Max Sopacua: Inilah Bagian Salah Satu yang Merontokkan Elektabilitas

BOGOR – Harus diakui, Hambalang merupakan sejarah kelam Partai Demokrat yang berlambang bintang mercy itu. Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat versi KLB Max Sopacua menyatakan, pihaknya memang sengaja menggelar konferensi pers di kawasan Hambalang, Kabupaten Bogorr. Menurutnya, korupsi Hambalang juga melibatkan sejumlah kader dan politisi Partai Demokrat. Dari Hambalang pula, elektabilitas Partai Demokrat langsung terjun bebas. “Tempat inilah, proyek inilah bagian salah satu yang merontokkan elektabilitas Demokrat,” tutur Max kepada wartawan, Kamis (25/3). Mega proyek Hambalang pula lah yang disebut Max kemudian menjadi titik terkelam Demokrat. “Inilah Hambalang awal terjadinya masalah besar yang terjadi bagi Partai Demokrat,” sambungnya dikutip dari Jawapos. Sayangnya, lanjut mantan penyiar TVRI itu, masih ada oknum yang terlibat dalam korupsi Hambalang tetapi belum tersentuh oleh hukum. “Tetapi ada yang tidak tersentuh hukum yang juga menikmati hasil dari sini (korupsi proyek Hambalang),” ucapnya. Sayangnya, Max tak mengungkap siapa saja oknum di Demokrat yang ia maksud itu. Untuk itu, Max berharap agar hukum tidak tebang pilih dan mengusut tuntas sampai ke akarnya. “Sampai hari ini masih belum tersentuh. Mudah-mudahan segera,” imbuhnya. Atas kondisi ini, Max mendesak KPK kembali membuka kasus mega korupsi Hambalang. “Kami serukan, dalam hal ini KPK untuk melanjutkan apa yang belum dilanjutkan terhadap siapa-siapa saja yang menikmati (korupsi) Hambalang ini,” tegasnya. Untuk diketahui, mega proyek Hambalang sejatinya diperuntukkan sebagai Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional. Sayangnya, mega proyek yang diinisiasi sejak 1998 itu malah terbengkalai hingga kini. Sederet nama pun sudah terseret dan merasakan pengapnya hidup di balik jeruji besi. Sebutlah mantan Menpora Andi Mallarangeng yang kini menjabat sebagai sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat kubu AHY. Lalu, ada juga mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazadurin. Kader Demokrat Angelina Sondakh pun tak luput ikut terseret dalam mega korupsi tersebut. Kasus itu juga membuat Anas Urbaningrum yang kala itu menjabat sebagai ketua umum Partai Demokrat menjadi narapidana. Proyek Hambalang sendiri bernilai Rp1,07 triliun. Dalam perhitungan, kasus ini telah merugikan negara sebesar Rp706 miliar. (jpc/pojoksatu/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: