Sebelum Moeldoko, Ternyata Rizal Ramli Juga Pernah Dirayu Jadi Ketum Partai Demokrat
Rizal Ramli mengungkapkan sebelum kisruh demokrat saat ini bergulir, ternyata dia juga pernah ditawari untuk menduduki kursi Ketua Umum Partai Demokrat. Tawaran itu diungkapkan salah seorang pendiri partai mercy biru itu di akhir tahun 2017 lalu.
Ekonom senior Rizal Ramli mengungkapkan hal tu kepada Refly Harun yang disiarkan melalui channel YouTube Refly, Senin (22/3) kemarin. RR, sapaan Rizal Ramli, menceritakan tawaran disampaikan langsung salah seorang pendiri Partai Demokrat, Ventje Rumangkang saat mengundang RR untuk makan siang 3,5 tahun silam.
Kepada RR, ada beberapa alasan Ventje menawarkan kursi Ketum Demokrat yang saat itu masih dijabat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Almarhum Ventje curhat sama saya waktu itu, 'kita para pendiri 9 orang plus 99 orang enggak dianggap di dalam Partai Demokrat. Kita kalau ada acara duduk di paling belakang doang, paling depan itu keluarga SBY. Kita juga soal-soal penting tidak dilibatkan, dan sebagainya'," ujar Rizal Ramli sembari menirukan pernyataan Ventje.
Kepada RR, Ventje juga menceritakan kegundahan terkait merosotnya suara Demokrat setelah SBY tak lagi menjabat sebagai presiden.
Dari situlah Ventje kemudian menawarkan kursi Ketum Demokrat kepada Rizal Ramli yang saat itu baru keluar dari Kabinet Presiden Joko Widodo.
"Pak Ventje bujuk saya, 'saya sudah bicara ke teman-teman, kita ingin Pak Ramli yang pimpin Demokrat, jadi Ketum Demokrat lewat KLB dan Pak Ramli tidak usah pusing soal biaya macam-macam'," jelas RR kembali menceritakan ajakan Ventje.
Saat itu, Ventje yakin Partai Demokrat akan kembali bangkit dari keterpurukan bila dipimpin oleh Rizal Ramli.
"Ini pakai angka spesifik, 'kalau Pak Ramli mau, Demokrat bakal nambah 10 persen' (suara). (ajakan) Itu sekitar akhir 2017 setelah saya keluar dari pemerintahan Jokowi," tegas RR.
Saat itu, RR mengaku masih pikir-pikir dan belum membalas dengan jawaban pasti. Hingga pada pertemuan ketiga bersama Ventje, mantan Menko Perekonomian itu memutuskan menolak tawaran kursi Ketum Demokrat.
"Saya memutuskan, 'Pak Ventje mohon maaf untuk tidak terlibat. Karena saya satu, baru keluar dari pemerintahan Jokowi. Kedua, apapun SBY itu teman lama saya. SBY itu banyak sejarah sama saya'," tandas RR. (rmol/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: