Harga Cabai Tembus Rp120 Kg, Petani Pilih Jaga Tanamannya di Ladang Siang Malam karena Kuatir Dicuri

Harga Cabai Tembus Rp120 Kg, Petani Pilih Jaga Tanamannya di Ladang Siang Malam karena Kuatir Dicuri

Sejumlah petani di Dusun Desa Paron Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri yang menanam cabai di ladangnya waswas. Harga jual cabai yang mahal hingga mencapai Rp120 ribu per kilogram, membuat petani khawatir tanaman cabai yang belum dipanen, dicuri orang.

Karenanya, mereka berinisiatif melakukan penjagaan di setiap lahan masing-masing. "Tempo hari, ada orang mau ambil cabai, tapi keburu kepergok pemiliknya. Cabainya ditinggal di lokasi, pelaku kabur. Kejadinya sekitar seminggu lalu, milik petani Gapoktan, " kata Taman, petani cabai asal Dusun Desa Paron, Sabtu (13/3).

Pasca kejadian itu, Taman mengaku dirinya setiap hari harus menjaga lahan tanaman cabainya, seluas 100 RU atau sekitar 140 meter persegi, setiap malam hingga menjelang shubuh.

"Saya nggak pernah kehilangan, tapi ya buat jaga-jaga aja takutnya nanti kejadian. Saya kalau jaga sendirian di sini, kadang mulai jam 00.00 WIB, sampai jelang Subuh, " ujar pria berusia 51 tahun ini.

Lebih lanjut, bapak dua anak ini kembali bercerita, jika setiap malam berjaga dirinya tidak pernah membekali diri dengan senjata tajam. "Sebenarnya tidak perlu mencuri, minta saja akan saya beri, tapi alhamdulilah tanaman cabai saya nggak pernah dicuri, " kata Taman seperti yang dikutip dari ngopibareng.id.

Setiap harinya, Taman menggarap tanaman cabai ditemani oleh istrinya bernama Siti. Setiap kali panen, ia mengaku cabai rawitnya ia jual ke pengepul laku Rp95 ribu per kilogramnya.

Meski untung, ia tidak mau menggunakan uang tersebut untuk foya-foya. Keuntungan hasil menjual cabai ia tabung dan dipergunakan untuk keperluan kebutuhan hidup seperlunya. (fen/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: