Bukan Kudeta
Kekayaan Elon Musk pun turun drastis. Turunnya saja sekitar Rp 400 triliun hanya dalam empat hari. Dengan penurunan itu, kekayaan Elon Musk kini ''tinggal'' sekitar Rp 300 triliun.
Tapi Elon Musk mencoba tenang-tenang saja. Harga saham Tesla memang terlalu tinggi –dibanding nilai riil Tesla sebagai perusahaan. Itu karena Tesla seperti raja tanpa calon penantang.
Ternyata penantang itu datang begitu cepat.
Bulan Februari 2021 adalah bulan valentine bagi Ford. Satu bulan itu saja –bulan kedua Mustang Mach E mulai dijual– bisa laku 3.730 buah. Kerinduan akan kehebatan mobil Mustang ternyata terobati dengan edisi Mustang mobil listrik ini.
Elon Musk sendiri seperti tidak ingin terlihat panik. Ia seperti menunjukkan sikap bersahabat terhadap Ford. Ia seperti ingin mengatakan ''justru sekarang Tesla punya teman bermain''.
Lihatlah bunyi tweet Elon Musk pekan lalu: Hanya Tesla dan Ford yang belum pernah bangkrut di antara 1000-an pabrik mobil baru dalam sejarah Amerika. Membuat prototype adalah mudah. Memproduksi mobil adalah sulit. Dan menjadikan cash flow positif itu sangat mengerikan.
Tesla seperti ingin memuji Ford yang mempunyai sejarah begitu panjang. Padahal, di balik itu, Tesla ingin mengesankan: biar pun muda Tesla sudah sejajar dengan Ford.
Reaksi dari Ford lebih mengejutkan lagi. CEO baru Ford Jim Farley, hanya membalas tweet Elon Musk itu dengan satu kata saja. Tapi justru reaksi CEO Ford itu yang jadi topik nasional di Amerika.
Sambutan satu kata dari CEO Ford itu adalah ini: "Respect".
Elon Musk punya 48 juta follower. Farley hanya punya 27.000. Musk baru berumur 48 tahun. Farley sudah 58 tahun.
Tapi persaingan bisnis ternyata tidak harus saling kudeta. Mereka bisa tetap saling respek. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: