Ingat Pidato Jokowi Soal Kalajengking, Iwan Sumule:Kemiskinan Ini Karena Sistem dan Kedunguan Pemimpin
Presiden Joko Widodo di hadapan para kepala daerah sempat mengatakan bahwa jika ingin kaya, maka mereka disarankan mencari racun kalajengking yang nilai ekonomisnya tinggi.
Pernyataan itu disampaikan dalam acara Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Pidato itu terngiang kembali di benak Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule saat menanggapi polemik Perpres 10/2021.
Perpres yang diteken 2 Februari lalu ini sempat mendapat tentangan keras dari ormas Islam seperti MUI, Muhammadiyah, dan NU karena lampirannya memasukkan miras sebagai bidang investasi terbuka. Hingga pada akhirnya Presiden Joko Widodo mengumumkan pencabutan lampiran tersebut pada Selasa (2/3).
“Presiden Jokowi bilang, ’kalau mau kaya, cari racun kalajengking’. Masih ingat pernyataan spektakuler ini, ‘kalau mau kaya’,” tuturnya Iwan Sumule saat berbincang dengan redaksi, Kamis (4/3).
Demi menunjukkan konsistensi kepada publik, Iwan Sumule menyarankan Presiden Joko Widodo untuk konsisten memegang ucapannya itu. Apalagi saat ini masyarakat sedang dirundung keterpurukan karena krisis kembar, kesehatan dan ekonomi, menyerang selama pandemi.
“Tapi, sungguh mengherankan ketika ekonomi rakyat dan negara sedang terpuruk dan nyaris bangkrut, kok malah bikin Perpres Miras?” sindirnya dikutip dari RMOL.
Iwan Sumule mengingatkan bahwa saat ini ekonomi rakyat dan negara sedang terpuruk, bahkan nyaris bangkrut. Utang semakin menumpuk dan defisit negara hampir mencapai Rp1.000 triliun.
Artinya, Jokowi sebagai presiden harus konsisten antara yang terucap dan yang dikerjakan. Jika memang racun kalajengking bisa membuat masyarakat Indonesia kaya, maka seharusnya bidang itu yang dikembangkan. Bukan malah ujug-ujug membuat Perpres Miras yang kontroversial.
“Bukannya bikin Perpres Kalejengking, agar rakyat kaya dan bisa bayar utang negara, malah buat Perpres Miras. Memang mau buat rakyat semakin mabok karena hidup semakin sulit?” tegasnya.
Kepada para pemuda tanah air, Iwan Sumule berpesan agar bisa mendedikasikan hidup untuk melakukan perlawanan. Baginya, kata “lawan” merupakan mantra yang bisa membuat sebuah perubahan seseorang, maupun sebuah negara dan dunia.
“Tak ada yang bermartabat dari seorang anak muda, kecuali dua hal: bekerja untuk melawan penindasan dan melatih dirinya untuk selalu melawan kemapanan,” pesan Iwan Sumule.
Terakhir, dia menekankan bahwa kemiskinan yang terjadi tidak lepas dari sebuah sistem dan kepemimpinan yang buruk.
“Kemiskinan ini karena sistem dan kedunguan pemimpin,” tutupnya. (rmol.id/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: