Tarif Listrik
Dalam tiga hari ia bisa menggalang dana Rp 60 miliar untuk bencana Texas. Ia belikan air galon dan botol. Untuk ikut mengatasi krisis air minum di sana.
Mengapa tagihan listrik itu melonjak?
Di Texas hampir tidak punya cadangan listrik. Antara produksi dan konsumsi nyaris sama. Perusahaan pembangkit di Texas hanya mau memproduksi listrik sebatas yang sudah dipesan.
Nyaris tidak punya cadangan.
Itu untuk mengejar efisiensi agar bisa tinggi.
Menyediakan cadangan yang listriknya belum tentu dipakai dianggap terlalu mahal. Tidak efisien. Boros.
Pembangkitnya pun dibuat efisien. Jaringan pipa gas juga dibuat efisien. Jaringan transmisi juga dibuat efisien. Tidak perlu diberi pelindung dari cuaca dingin. Texas jarang sekali bersalju. Selalu saja lebih panas dari wilayah Amerika sebelah utara.
Pekan lalu tiba-tiba saja Texas bersalju. Utamanya sekitar Dallas dan Antonio. Suhu turun drastis. Sampai minus 19 derajat Celsius. Banyak pembangkit mati. Setidaknya 30 persen pembangkit di Texas berhenti produksi.
Texas tidak bisa ''impor'' listrik dari negara bagian lain. Texas pilih merdeka listrik. Tidak mau ada transmisi yang terhubung dengan negara bagian lain. Dalam keadaan krisis pekan lalu egoisme Texas kena batunya.
Beberapa pembangkit listrik memang punya cadangan. Sedikit. Sebatas untuk jaga-jaga sendiri. Cadangan itu diminta dihidupkan. Untuk ikut mengatasi krisis. Mereka mau. Mereka menetapkan syarat: listriknya harus dibeli dengan harga khusus. Mahalnya bukan main: kalau harga normal 9 dolar/kWh, harga krisis itu 70 kali lipat. Mau dijalankan, tidak mau tidak apa-apa.
Harga listrik darurat itulah yang ditagihkan ke pelanggan. Seperti ke pensiunan tadi. Yang sampai membuat tabungannya ludes.
Setelah ini tentu akan ada kajian: boros mana memiliki cadangan yang cukup dibanding terjadi krisis listrik seperti itu.
Tentu akan ada kajian juga: apakah sistem isolated seperti Texas lebih baik dari terhubung dengan jaringan antar negara bagian.
Di Indonesia, sistem yang dipilih adalah ini: PLN harus punya cadangan 20 persen. Bahwa cadangan itu membuat kurang efisien, itulah harga yang harus dibayar agar tidak terjadi krisis.
Dalam hal jaringan transmisi, Indonesia tidak punya pilihan: harus isolated per pulau. Satu pulau satu jaringan terhubung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: