Usai Gempa Magnitudo 7,3 Guncang Jepang, WNI Diimbau Bawa Ransel Darurat

Usai Gempa Magnitudo 7,3 Guncang Jepang, WNI Diimbau Bawa Ransel Darurat

Berdasarkan laporan AFP, hampir 100 orang mengalami luka-luka akibat gempa bumi itu. Kantor berita Kyodo juga melaporkan sebanyak 950 ribu rumah mengalami pemadaman listrik usai gempa.

Sementara itu, menurut stasiun televisi NHK, sekitar 104 orang terluka termasuk patah tulang, namun tidak ada laporan korban jiwa.

Perusahaan energi melaporkan, tidak ada kerusakan pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah tersebut. Sekitar 13 pembangkit listrik tenaga panas di Fukushima dan Miyagi offline setelah gempa, dengan beberapa diperkirakan akan aktif pada hari ini.

Dikutip Reuters, paska gempa, layanan kereta cepat Shinkanshen menuju kebanyakan wilayah bagian utara Jepang ditangguhkan. Penyebabnya karena terjadi kerusakan pada jalurnya, dan kemungkinan belum dapat berfungsi hingga Selasa (16/2).

Meskipun semalam sambungan listrik ke ratusan ribu rumah dan bangunan terputus sesaat setelah gempa, yang terjadi pukul 23.08 waktu setempat, pagi ini kebanyakan sambungan listrik telah kembali menyala.

Namun, beberapa ribu rumah masih dalam kondisi tanpa air, dan para warga mengantre sambil membawa wadah plastik untuk mendapatkan air bersih dari truk pemasok air.

Sementara Aljazeera melaporkan, sekitar 950 ribu rumah kehilangan listrik di seluruh wilayah yang terdampak. Pemadaman listrik terjadi di timur laut Jepang, termasuk Fukushima dan sekitarnya.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan gempa terjadi pukul 11.08 malam waktu setempat atau 21.30 WIB di Pasifik lepas Fukushima. Gempa awalnya dilaporkan berkekuatan 7,1 skala richter, yang kemudian direvisi menjadi 7,3 skala richter.

Kendati demikian, Badan Meteorologi Jepang menyebut tak ada potensi tsunami akibat dampak guncangan besar itu. (gw/zul)

Sumber: