Stok Membusuk, Program Jateng di Rumah Saja Dikeluhkan Pedagang di Obyek Wisata Guci

Stok Membusuk, Program Jateng di Rumah Saja Dikeluhkan Pedagang di Obyek Wisata Guci

BUMIJAWA - Program Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo soal Jateng di Rumah Saja dikeluhkan para pedagang di obyek wisata. Hal itu dikatakan Kepala UPTD Pariwisata Guci pada Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Porapar) Kabupaten Tegal Akhmad Abdul Khasib.

Khasib, Selasa (9/2) mengatakan, program Jateng di Rumah Saja selama dua hari berdampak pada sektor tempat wisata di Kabupaten Tegal. Para pedagang banyak yang mengeluh karena stok dagangan mereka membusuk. Seperti yang dialami sejumlah pedagang di Obyek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Bumijawa. 

"Banyak pedagang yang mengadu, stok dagangan yang sudah disiapkan sejak hari Kamis dan Jumat, membusuk. Tidak bisa dijual, karena dagangannya berupa sayuran, manisan buah dan lainnya," katanya.

Selama ini, tambah Khasib, 
pedagang di Guci hanya mengandalkan akhir pekan untuk meraup keuntungan. Mereka selalu menyimpan stok untuk dijual kepada pengunjung Guci di hari libur. Namun stok dagangannya gagal dijual setelah terbit Surat Edaran (SE) dari Gubernur Jateng agar masyarakat Jateng di Rumah Saja selama dua hari. Praktis, para pedagang terkejut karena imbauan itu disampaikan secara mendadak. 

"Semestinya kalau ada imbauan atau SE, disampaikan jauh-jauh hari sebelumnya. Sehingga para pedagang bisa mengurangi stoknya. Harapan para pedagang begitu," tambahnya.

Selain pedagang, lanjut Akhmad Abdul Khasib, program Jateng di Rumah Saja juga berdampak pada retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di obyek wisata tersebut. Dalam waktu dua hari kemarin, PAD yang hilang hampir sekitar Rp50 juta. Sebab pengunjung di hari Sabtu biasanya mencapai 1.900 orang. Sedangkan di hari Minggu, sekitar 21.000 orang. 

Nominal angka Rp50 juta itu belum termasuk omset pemandian tertutup. Kalau ditotal semua, yang hilang lebih dari Rp50 juta. 

Kendati program Gubernur Jateng berdampak pada sektor wisata, tapi pihaknya tetap mendukung program tersebut. Sejatinya, program itu untuk mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah Jateng. (guh/ima)

Sumber: